Katanya keluarga itu rumah paling memberikan banyak kenyamanan dan kebahagiaan, tapi bagi Viona keluarga hanyalah segelintir orang yang memberinya banyak luka. Rumah yang katanya sebagai tempat paling nyaman untuk berpulang, bagi Viona hanyalah sebuah neraka. Tak ada rumah yang benar-benar sebagai tempatnya pulang, bagi Viona semuanya sama saja. Menyakitinya, membunuhnya dan menginginkan dirinya mati. Maka Viona juga tidak berbuat banyak, ia pun sama menantikan kematiannya.
Meskipun ada satu orang yang menginginkan dirinya bangkit dari semuanya, serta bahagia. Tapi Viona juga tidak bisa berbuat banyak, semua luka itu kian hari semakin lebar. Membuatnya sesak dan sakit secara bersamaan. Nathan memang hidupnya, tapi ia juga lelah hidup seperti ini secara terus-terusan.
Lalu ada Leo, cinta pertamanya. Luka kedua yang sering membuatnya sesak ketika bertemu. Serta ada Leo, teman sekelasnya yang katanya menyukainya. Membuat Viona bingung, apa laki-laki itu tulus? Atau hanya main-main, dan menjadikannya sebagai mainannya? Dan juga ada Kenzo, ketua basket yang sering datang dan peduli padanya.
Viona bingung, ia ini tengah diperjuangkan. Atau cuman dipermainkan? Bukannya apa, ia begitu trauma. Melihat hubungan kedua orang tuanya yang bertahan hanya karena "ada anak," dan memilih tidak cerai membuat dirinya yang harus jadi korban.
Dan lagipula, selagi ayahnya masih hidup. Viona tidak akan bisa mudah percaya pada orang lain, serta bisa serius menjalani hubungan. Karena apa? Ayahnya lah yang membuatnya seperti ini, dan jika si brengsek itu masih hidup, dimatanya semua laki-laki sama saja. Hanya bisa menyakiti dan memberi luka.
Memangnya apalagi? Berharap mereka tulus? Apa ada laki-laki tulus dizaman sekarang? Hahaha, jangan mimpi.
Gagal nikah di hari pernikahan saat melihat tunangannya berciuman dengan pria lain, Yovie memutuskan terjun bebas dari gedung lima tingkat.
Mengetahui fakta bahwa ia memasuki raga seorang protagonis yang akan berakhir mati mengenaskan, Yovie awalnya ingin menghindari alur novel. Tetapi, dewi Fortuna tidak mengizinkan dan terus membuatnya berurusan dengan para tokoh yang tidak dapat dihindarkan.
Bagaimana cara Yovie menghadapi alur yang semakin melenceng dan pemeran utama pria yang semakin terobsesi dengannya?
"Because i'm the protagonist."
•••
(16+)