UPDATE DI FIZOO GRATIS SAMPAI TAMAT. Alya Sakinah tak memungkiri jika ia telah meninggalkan luka yang teramat dalam untuk sang kekasih, Difka Arshaka. Memilih pergi, di saat cinta mereka tengah tumbuh dan sama menggebu. Bukan karena tak mengingat janji yang sama mereka ucapkan. Tapi karena Alya sadar, paginya tak lagi berwarna. Langit yang ia tatap hanya memberikan gerimis tak berkesudahan. Alya bukan lagi sekuntum bunga yang tumbuh mekar di taman yang indah. Alya sadar ia tak pantas lagi menempati hati Shaka. Tidak, saat ia kini hanyalah sebutir debu yang mudah musnah tertiup angin lalu. Kebencian yang ia terima lebih baik dari pada lelaki itu menatap iba pada nasibnya. "Mencintaimu adalah anugerah terindah yang pernah kumiliki. Kita bagaikan langit dan bumi, yang tak akan pernah bisa berada dalam satu titik temu." Alya Sakinah. "Mengapa harus berpaling ke lain hati, disaat cinta sedang bersemi? Kamu tahu bagaimana sakitnya mengingat janjimu dulu? Aku bagaikan menelan duri, dan itu sakit sekali." Difka Arshaka. "Aku tahu kaca yang retak tak bisa kuperbaiki, tapi izinkan aku menebus dosaku." Malvino Hamizan. Sudah lelah Alya merayu di penghujung malam hingga sesat tanpa arah. Nyatanya ia dan Shaka tetap tak akan bisa bersama. Jika hati sudah tak cinta, jangan lagi memaksa untuk kembali. Biarkan semua berakhir dengan lukisan indah saat bersama dulu. Jangan lagi ingat besarnya cinta yang sama menggebu. Nyatanya semua hilang, berlalu dimakan waktu.All Rights Reserved
1 part