Hidup di pesantren dengan segala aturan dan nilai moralnya membuat Zahra Nuralya Fayyani, seorang santri kelas 3 Aliyah, tak pernah menyangka hatinya akan bergetar. Bukan pada sembarang orang, melainkan pada Gus Haidar Malik Al-Fahreza, anak kyai pesantren yang sedang kuliah di sebuah universitas Islam ternama. Hubungan ini mustahil, pikir Zahra. Ia hanya seorang santri biasa dengan mimpi sederhana.
Namun, hatinya tak pernah lelah menunggu. Cinta yang ia pelihara dalam diam justru membawa cerita yang lebih rumit dari sekadar rasa. Bersama teman-temannya, Zahra menjalani hari-hari dengan suka-duka, tawa, dan rahasia yang kadang sulit disembunyikan.
Sementara itu, Gus Haidar berada di persimpangan jalan antara tanggung jawab sebagai penerus pesantren dan keinginan untuk bebas menentukan masa depannya. Hingga akhirnya, perasaan yang ia kira hanya simpati berubah menjadi sesuatu yang lebih dari itu.
Dalam suasana pesantren yang sarat nilai religius dan tradisi, mampukah Zahra dan Gus Haidar menemukan jalan mereka tanpa melanggar norma? Atau haruskah cinta mereka terkubur dalam doa-doa sunyi?