⚠️ 21+++ MENGANDUNG UNSUR DEWASA!! NO BOCIL! _____ "Saya tidak pernah melarang kamu melakukan apapun kalau itu bukan hal buruk, Neng Alissa Rembulan." Tatapan di sepasang mata birunya tampak mengancam. Dia menyebut nama lengkap Alissa, pertanda sedang tak main-main. "Aku mah nggak butuh ajaran Bapak tentang apa yang bener dan apa yang salah. Urusin aja lah hidup Bapak sendiri! Bapak bukan bos aku ya, Saint Killian Yang Terhormat!" "Yakin?" "Bapak cuma bisa sok jadi bos kalau kita di kasur, selain itu, Bapak nggak punya kekuatan apapun." Keseriusan di wajah Killian tak memudar walau perlahan senyum miring terbentuk di bibirnya. Dia menghimpit tubuh Alissa ke tembok, mendekatkan wajahnya ke leher Alissa, menghirup harum di situ. "Saya tidak setuju," bisik Killian dengan suara parau sebelum membenamkan wajahnya sempurna di ceruk leher Alissa. "Saya tahu kamu pun tidak setuju sama ucapan kamu sendiri." Pertemuan yang awalnya terjadi karena Killian membutuhkan wanita untuk menghangatkan kasurnya di malam hari, malah mengubah total kehidupan Alissa. Pria itu masuk ke hidup Alissa, menolak pergi. Alissa juga tak menolak bayaran fantastis yang dia terima dari menemani Killian di kasur tiga kali seminggu. Dasar lelaki aneh. Kalau terus begini, lama kelamaan Alissa akan berpikir lelaki itu sudah jatuh cinta padanya. Alissa hanyalah pelayan di restoran hotel yang dimiliki Killian. Pria seperti itu tentu tidak kehabisan wanita elegan yang memiliki status setara dengannya sampai-sampai jatuh cinta pada Alissa ... ya kan? _____ © 2022, kairel (@kyelle- on wattpad)