"bunda, ini lili putih kesukaan bunda. sebenernya Akasa nggak suka lihat bunda tidur di dalem tanah sendirian kayak gitu. bunda sendirian di dalem sana, Akasa juga sendirian di atas sini. kalau sama-sama sendirian kayak gini kenapa bunda tetep milih disitu, kenapa nggak di atas sini aja nemenin Akasa? sendirian nggak enak bunda. sepi."
"papa, kenapa papa tanya pendapatnya Akasa, bukannya orang tua selalu tau apa yang terbaik buat anaknya tanpa perlu denger pendapat mereka ya?"
"mama boleh peluk Akasa kapanpun mama mau, bahkan sampe mama capek peluk Akasa karna Akasa nggak akan pernah capek dipeluk mama. tenang ya mama, sini peluk lagi."
"abang kepala Akasa berisik, tolong suruh diem bentar aja abang."
📍BUKAN BROMANCE📍
note: Alurnya lumayan lambat dan banyak narasi jadi yang sabar ya. Selamat membaca!
"Sekalipun hamil anak gue, lo pikir gue bakal peduli?"
Ucapan terakhir sebelum cowok brengsek itu pergi.
Gadis sebatang kara itu pun akhirnya berjuang sendiri melahirkan anaknya tanpa suami. Menjadi ibu tunggal bukanlah hal mudah, apalagi lambat laun sang anak selalu bertanya tentang keberadaan ayahnya.
"Mommy, Al selalu doa sebelum bobo. Diulang tahun Al yang ke 5 nanti, papa pulang terus bawain Al boneka dino."
Ibu muda itu hanya menangis, seraya memeluk anaknya. Lalu bagaimana jika ternyata sang ayah juga sebenarnya menginginkan Al.