FABIANO, bocah 10 tahun yang sudah memasuki jenjang pendidikan menengah pertama. Ya memang umurnya masih tergolong kecil untuk seukuran bocah SMP.
Ia terlalu cepat mendaftar sekolah yang membuatnya menjadi yang terkecil di antara teman-temannya. Juga selain itu ia memiliki pertumbuhan yang sedikit lebih lambat dari teman-teman sebayanya.
Di umurnya yang masih tergolong kecil, ia termasuk bocah yang introvert. Susah beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya, sangat pemalu dan sangat irit bicara. Bahkan dalam sehari dapat di hitung berapa jumlah kata yang di ucapkan oleh bocah itu.
Karena kepribadiannya, seorang teman saja tidak ia miliki pun dirinya yang enggan berteman.
Ia lebih suka menyendiri. Jarang bersosialisasi bahkan dengan keluarganya sendiri termasuk orangtuanya.
Hidupnya selalu berjalan monoton. Sekolah, makan, tidur dan menyendiri di kamar. Bahkan untuk sekedar berbincang dengan abangnya pun hampir tidak pernah.
Bisa di bayangkan se-sepi apa rumah yang di tinggali.
Hingga kejadian naas terjadi. Sebuah laka yang tak bisa dihindari.
Kecelakaan yang berujung merenggut ingatan si bungsu selamanya. Kecelakaan yang merubah semua sifat si bungsu.
Semua terjadi secara tiba-tiba.
Paska kecelakaan dan koma, semuanya berubah.
Yang dulunya bocah itu sangat pendiam, sekarang menjadi bocah yang sangat aktif dan cerewet. Sifat jailnya, kenakalannya, menjadi tanda tanya besar di keluarga. Sifatnya berubah 180°.
Namun perlahan-lahan, keluarga mulai beradaptasi dengan perubahan sifat si bungsu.
Dibalik itu???
||||||||||||||
⚠️ WARNING
- Brothership not bxb
- Bungsu yang di manja
Published: 13 Januari 2023
Revisi : 8 Oktober 2024
End:
"Len, jadi mama gue ya." Ucap Divia dengan wajah memerah dan air mata yang sedari tadi meluruh.
Sontak gadis dengan nama Alenza Putri Hartono meneguk ludahnya susah payah saat mendengar permintaan konyol sahabatnya yang sudah beberapa kali meminta Alenza untuk menjadi ibu sambungnya, namun kali ini dengan kondisi yang berbeda.
" Div...." Panggil Alenza terpotong.
" Please Len, gue..... gue mau lo jadi Mama gue." Ujar Divia dengan wajah memelasnya sembari menahan isakkan nya.
Nb : jangan lupa bahagia :)