Pria itu bahkan tak beranjak sedikit pun dari sana. Masih memandang setia pada sosok cantik di dalam cafe tersebut. Meski terhalang oleh kaca, ia bisa melihatnya karena kaca itu transparan. Ia yang berada di sini, menyandar pada dinding salah satu toko tak jauh dari cafe tersebut. Rasa itu, perasaan itu masih ada. Masih jelas dan kemungkinan akan selalu ada. Ingin berhenti namun tak bisa... Selalu menghantuinya dan itu seakan-akan membuatnya mati. Entah mengapa semuanya terasa sangat sulit! Tangannya mengepal keras, saat sepasang matanya menangkap jelas peristiwa yang baru saja terjadi di depannya. Di balik kaca itu, seorang lelaki dengan setangkai bunga di tangannya, duduk di dekatnya, di depan sosok cantik itu. Tak perlu di jelaskan, karena pada dasarnya ia tahu. Pria itu, pria yang terakhir kalinya ia temui di kantor tempatnya bekerja. Rekan kerjanya yang memang sudah cukup lama menjalin hubungan dengan gadis itu. Dan, yang menyakitkan adalah saat ia tahu bahwa gadis itu adalaAll Rights Reserved
1 part