Perihal jodoh, seseorang sering kali meyakinkan dirinya dengan kalimat "Allah SWT telah menyiapkan jodohmu. Sabar, semua akan di pertemukan dengan orang dan diwaktu yang tepat." Akan tetapi, seseorang kadang juga lupa bahwa cepat atau lambat, bukan jodoh yang kita temukan melainkan kematian diakhir ketaatan.
"Sadarlah, Nay. Usia mu sudah kepala dua bahkan 5 tahun lagi akan kepala 3. Kamu yakin tidak tertarik sama laki-laki itu. Teman-teman seusiamu sudah berkeluarga bahkan memiliki anak. Apa jangan-jangan kamu benar-benar tidak normal. Astagaaaaa... Sahabatku yang paling cantik ini kenapa sih." Vita terus mengeluarkan kata-katanya sembari mengusap wajahnya sendiri. Sedangkan aku hanya terdiam, tak ingin sekata pun merespon perkataannya.
Semua kata-kata yang dikeluarkan dari ucapan Vita tak hanya satu dua kali yang aku dengar. Keluargaku bahkan tetanggaku juga sering bertanya hal yang serupa. Hingga ada yang beranggapan bahwa aku sedang dikunci jodohnya.
"Nak, tadi ibu sempat bertemu dengan Bu Lina. Dia sempat bercerita tentang ponakannya yang baru saja menikah. Dulunya dia hampir sama denganmu sudah usia 25 tahun belum juga menikah. Katanya sempat dikunci jodohnya." Cerita ibu ku tentang ponakan ibu Lina, aku hanya terdiam berusaha menjadi pendengar setia.
"Ibu Lina juga bilang, khawatirnya kamu juga mengalami hal yang serupa..." Lanjut ibuku
Blakkk, ember yang ku pegang tiba-tiba jatuh.
"Maaf Bu, Naya mau nyuci dulu. Keburu siang nanti Naya terlambat." Ucapku hanya sebagai pengalihan agar obrolan kami tak berlanjut.
21+
Demi membayar biaya perawatan kekasihnya yang sedang Koma akibat kecelakaan, Bianca terjebak menjadi Maid di Rumah mewah milik keluarga Richard Allexander.
Tanpa bianca sadari hidupnya sudah sepenuhnya milik Richard tanpa bisa pergi darinya
"Saya bukan jalang!"
"Kupastikan kau akan menjadi jalangku!!Bukankah kau butuh uang untuk pengobatan kekasihmu hah?"