5 parts Ongoing "Dasar wanita jalang!, berani-beraninya kau memiliki anak dari selingkuhan mu itu!," teriakan seorang pria menggema ke seluruh ruangan.
Terdengar suara pertengkaran antara suami istri. Suasana itu sangat membuat anak mereka, Niko dan adiknya merasa tidak nyaman.
Sementara orangtua mereka bertengkar, diruangan lain, Niko sedang menenangkan adiknya yang tak henti-henti menangis.
"Cup cupp, jangan nangis lagi adek.., kakak ada disini kok..," ucap anak laki-laki itu sambil menggendong adiknya.
Anak itu melihat ke ujung ruangan, dilihatnya penutup telinga untuk musim dingin tergeletak di meja. Segera ia ambil penutup telinga itu dan memasangkannya ke sang adik.
"Kuharap dengan ini.., ia akan berhenti menangis..," batin anak itu.
Tak lama kemudian, adiknya pun berhenti menangis dan perlahan memejamkan matanya. Niko yang sudah kelelahan itu pun juga perlahan memejamkan matanya.
Keesokan harinya, Niko terbangun dengan keadaan adiknya yang sudah tidak ada disampingnya. Rasa panik menyelimuti dirinya, berpikir pasti ada hal yang terjadi pada adiknya. Ia pun berlari dari satu ruangan ke ruangan lain untuk mencari adiknya.
Namun ia tidak menemukan adiknya dimana-mana. Ia malah bertemu dengan sang ayah yang sedang duduk diruang keluarga.
"Sudahlah Niko, tak ada gunanya mencari mereka. Sekarang kamu siap-siap, ikut ayah," saut ayahnya.
"Memang kita mau kemana yah..?," tanya Niko dengan suara gemetar.
"Ikuti saja perkataan ku"
"B-baik yah.."
Di sela-sela mengemasi barang, ia teringat dengan sang adik. Ia teringat bahwa masih ada album adiknya di kamar. Ia bergegas ke kamar dan mencari album sang adik. Album itu kini sudah berada ditangannya. Ia membawa salah satu foto adiknya disitu.
Mereka sampai di suatu tempat.
Saat sampai di tempat itu, ia sedikit bingung karena tempat itu adalah panti asuhan.
"Kamu akan tinggal disini mulai sekarang, tapi tenang saja, ayah akan menjengukmu suatu hari nanti, Niko", ucap sang ayah.
......