My "Abnormal" School
  • Reads 324
  • Votes 49
  • Parts 6
  • Reads 324
  • Votes 49
  • Parts 6
Ongoing, First published Jan 01, 2023
「WEE!! x яeader!!!」


- Description - 

"Aku hanya manusia biasa, tapi sekolahku ba' kebun binatang" [Nama]

"hal yang paling aku butuhkan hanya kenormalan, apa itu sulit? "

- - - - - - -

Tentang kamu yang cegan menjadi murid baru di sekolah Amu dkk. 

menjadi salah satu sahabat tawuran Sho, dan menjadi saingan seseorang.

akankah kamu bahagia kembali setelah kejadian 'itu' terjadi padamu? 

dan juga, siapakah yang akan menjadi 'teman' untuk mu? 

ikutilah terus cerita ini dengan klik »Baca«























▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬▬

Pengarang; kanna_khu

Update; sesuai mood pengarang.
All Rights Reserved
Sign up to add My quot;Abnormalquot; School to your library and receive updates
or
#142wee
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
Dosa Ku cover
After Graduation cover
He Fell First and She Never Fell? cover
antagonis wife [TERBIT] cover
𝐒oerabaja, 1730 cover
The Best Of Miracle cover
ELIO RILEY SERGEYEV cover
BABY CHANIE cover
Rafa  cover
Kesayangan Bunda cover

Dosa Ku

69 parts Ongoing

Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput. "Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah. "Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin. 'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.