Luka atas berpulangnya sang suami membuat seorang perempuan yang berprofesi sebagai guru itu membuatnya mengambil langkah berani untuk mengikuti program mengajar di perbatasan. Harapannya adalah untuk bisa segera sembuh dari luka kehilangan suaminya dan dapat mengabdikan diri pada negeri. Di desa yang terisolir itu, ia bertemu dengan seorang tentara penjaga perbatasan yang selalu membuat dirinya merasa jengkel dengan tingkah dan perkataannya. Bagaimana kelanjutan kisah sepasang manusia berbeda latar belakang ini?