AYO BELAJAR MENGHARGAI SEBUAH KARYA, DENGAN FOLLOW, VOTE & KOMEN!!!
KARENA SEMUA ITU GRATIS!!! 🥰
Navaira atau yang biasa dipanggil Nava, sahabat Kyra yang sudah ia anggap seperti adik kandungnya sendiri, tiba-tiba saja mencarinya setelah sekian lamanya tidak berkabar.
Perasaan Nava begitu bahagia, ketika bertemu Kyra kembali. Namun, itu semua tidak bertahan lama, ketika Kyra memintanya untuk menikah dengan suaminya, Noah. Seorang laki-laki baik hati, yang menolongnya.
Nava menolak tentu saja, begitu juga dengan Noah. Namun, Kyra merasa terpojok, karena desakan ibu mertuanya yang terus melayangkan kata-kata tajam, semenjak dirinya divonis mandul.
Kyra terus memaksa keduanya agar mau menikah, terlebih saat ia tau, mereka berdua sudah pernah bertemu. Hingga akhirnya, keduanya menyetujui permintaan Kyra, dengan sebuah perjanjian.
Namun, bagaimana jika akhirnya Noah jatuh cinta kepada Nava? Haruskah ia membagi cintanya kepada wanita lain, padahal sebelumnya, laki-laki itu bersikeras hanya akan mencintai istrinya.
Sanggupkah Noah berlaku adil kepada keduanya?
Dua tenda ...
Dua pintu ...
Dua istri ...
NOMIN FT KARINA
GS LOKAL!!!
Start: 7/1/23
END: 28/1/23
Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput.
"Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah.
"Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin.
'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.