Half Blood

Bumi yang tua telah ditempa kebodohan manusia selama ribuan tahun. Menggali ribuan meter ke dalam kerak bumi untuk mencari sesuatu yang mereka percaya sebagai peninggalan prasejarah, nyatanya justru membuka gerbang kematian dari dunia bawah tanah.

Ratusan tahun selepas masa kebangkitan dari makhluk mengerikan yang tak boleh disebut namanya, para manusia buangan hidup berkelompok menyelamatkan diri. Tidak ada yang tersisa dalam jiwa mereka selain rasa ketakutan dan putus asa yang membawa perjalanan panjang menuju hutan terlarang.

Glasgow, bagian terpencil di dalam hutan yang diselubungi kekuatan sihir di mana sang penguasa menjatuhkan keturunan dewa yang melanggar peraturan langit. Hukuman untuk menjalani hidup di bumi dalam wujud setengah hewan. Hanya satu yang dapat membebaskan mereka dari kutukan yaitu ketulusan.

Siapa pun yang telah menginjakkan kaki ke dalam wilayah hutan terlarang tidak akan pernah bisa kembali ke tempat asal, termasuk sekumpulan orang linglung yang tak tahu arah dan tujuan. Manusia mana yang mau memiliki pasangan buruk rupa seperti mempunyai empat kaki atau ekor coklat keemasan atau sayap berbulu di belakang punggung; apa pun diterima selain bentuk binatang. Namun, ketika dua jiwa yang tulus saling melengkapi tanpa memandang fisik seolah ikatan pernikahan tidak sebatas meneruskan keturunan, yang terburuk menerima pengampunan untuk kembali ke langit.

Sebagai gantinya, mereka melahirkan keturunan manusia setengah dewa, anak-anak berdarah campuran yang akan berperang melawan pasukan kematian.