Se(lara)s✔️
  • Reads 137,608
  • Votes 15,847
  • Parts 48
  • Reads 137,608
  • Votes 15,847
  • Parts 48
Complete, First published Jan 02, 2023
[Brothership/Sicklit/Slice of Life]


Ghava hampir melupakan masa-masa kelam ketika dirinya harus kehilangan orang yang paling ia sayang. Ia hampir sembuh dari kesakitan yang tiga tahun belakangan menyiksa batinnya tanpa ampun. Namun, hal itu hanya angan ketika tiba-tiba Tuhan mempertemukannya dengan orang yang sangat mirip dengan saudara kembarnya.

"Ayah, berapa persen kemungkinan orang punya wajah sama di dunia ini?"

"Apa dia benar-benar sudah mati?"

"Katanya, di dunia ini kita tuh punya 7 kembaran."
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Se(lara)s✔️ to your library and receive updates
or
#3jaemin
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 20
Hug Me, Love Me || Hwang Hyunjin cover
Die Triangle cover
 ARGALA cover
CHARMOLIPI [χαρμολύπη] || END✓ cover
Argavanil cover
Rafeyfa ✅ cover
THARAVI [HIATUS] cover
Abandoned ✔ cover
Abhipraya cover
The Good Bad Brother✔️ cover
|✔| 36 HARI cover
Cahaya Redup [END]✓ cover
REYHAN [END] cover
RANGKUMAN MATERI  cover
Rumah Yesa  cover
ERLAN PANDU WINATA cover
Svarga's Family cover
Hwang Family [ ✓ ] cover
ALGRAREZ || The Devil Husband cover
Love and Tears (Offgun) cover

Hug Me, Love Me || Hwang Hyunjin

21 parts Ongoing

⚠️ Brothership || Not BxB Dalam dunia yang berputar antara hidup dan mati, orang yang ditinggalkan adalah mereka yang paling menderita. Waktu terus melaju, seolah tak peduli dengan luka yang menganga di hati mereka yang tersisa, sementara mereka harus berjuang sekuat tenaga untuk melanjutkan hidup meskipun jiwa mereka hancur. Hyunjin terus berusaha, berjuang untuk melupakan semuanya, mencoba membuka lembaran baru dan memulai hidup baru. Namun, mengapa ia masih terjebak dalam kegelapan ini? Apakah karena Jeongin meninggal akibat keputusannya sendiri? Apakah karena Ayah dan Mama berpisah karena pilihannya? Apakah karena Changbin dan Mama membencinya? Pertanyaan-pertanyaan itu menghantuinya, menggulung dalam benak dan menyesakkan dadanya. Setiap kali ia mencoba melangkah maju, bayang-bayang masa lalu selalu menariknya kembali ke titik awal-ke tempat di mana rasa bersalah dan penyesalan menyelimuti hidupnya. Hyunjin merasa terjebak dalam siklus yang tak berujung, merindukan masa-masa ketika semuanya tampak lebih sederhana dan penuh harapan.