Story cover for Forest Lullaby [Kumpulan Oneshots] by Odetta_Lien
Forest Lullaby [Kumpulan Oneshots]
  • WpView
    Reads 209
  • WpVote
    Votes 11
  • WpPart
    Parts 5
  • WpView
    Reads 209
  • WpVote
    Votes 11
  • WpPart
    Parts 5
Complete, First published Jan 03, 2023
Tanah yang menjaga napas kehidupan. Sebuah simbol kasih sang ibu bumi, dari hembusannya yang berdengung layaknya lagu pengantar tidur. Tenang. Penuh kedamaian namun menyimpan berjuta enigma. 









Cr: edited by canva
All Rights Reserved
Sign up to add Forest Lullaby [Kumpulan Oneshots] to your library and receive updates
or
#217story
Content Guidelines
You may also like
Pertemanan di balik Kutukan [On Going] by AYA_MNK
24 parts Ongoing
🥀Cerita ini 100% karangan dari saya sendiri jadi mohon di hargain, jika memang tidak suka maka tidak usah di baca dan jika suka jangan lupa beri vote dan komen yaksss!!! ⚠️ INGAT DI LARANG PLAGIAT, COPY PASTE, MENIRU, MENJIPLAK, ATAU SEJENIS NYA. DON'T! Saya mungkin tidak tahu tapi allah tahu. Rintik hujan perlahan jatuh dari langit kelabu, tetesannya menimpa tanah kering dan retak, menciptakan lingkaran-lingkaran kecil yang segera lenyap bersama debu. Namun tak lama, langit seolah tak sanggup lagi menahan kesedihannya. Hujan turun semakin deras, membasahi tubuh seorang gadis yang berdiri diam di tengah kehancuran. Luka menganga di hampir seluruh kulitnya, darah mengalir perlahan, menyatu dengan air hujan yang mengalir di tanah. Namun ia tetap tak bergerak. Pandangannya kosong, tatapan hampa tanpa harapan, seolah jiwanya telah pergi jauh meninggalkan raganya yang lelah. Di sekelilingnya, dunia yang dulu penuh kehidupan kini tinggal puing dan arang. Tanah yang dulu dihiasi hamparan rerumputan hijau telah terbakar hingga hitam dan tandus. Pohon-pohon yang dulunya menjulang kokoh kini rebah, patah, dan hangus, tak menyisakan satupun daun yang selamat. Segala yang dulu indah, kini lenyap tanpa jejak, tersapu oleh sesuatu yang lebih kejam dari waktu, kehancuran yang tak memberi ampun. "Aku menghancurkan semuanya ... Aku seorang monster!" bisiknya lirih, dan setetes air mata mulai mengalir keluar dari ujung matanya, tak bisa dibedakan apakah itu air hujan atau air penyesalan. "Aku menyakiti orang-orang, aku membunuh orang tak bersalah ... Aku benar-benar seorang monster!" Air matanya menetes, bercampur dengan darah dan hujan. Dan dari bibir pucatnya, hanya satu kalimat yang terus berulang kali dia ucapkan, seperti sebuah mantra penyesalan yang tak berujung. "Maaf ... maafkan aku ... maaf ...." Dibuat : Sabtu/31/Mei/2025 Selesai : ??? Written by :AYA_MNK ©hak cipta dilindungi Allah SWT
Pain of the Slayer by MasRadend_23n97
16 parts Ongoing
Di suatu waktu yang dilupakan sejarah, seorang pria kehilangan segalanya saat cahaya kecil yang ia sebut rumah direnggut oleh kegelapan. Sejak saat itu, langkahnya tak lagi menyentuh tanah dengan tujuan, hanya duka yang membuntuti di belakangnya, dan dendam yang merayap di setiap hela napas. Ketika dunia enggan menjawab panggilan hatinya, dan tubuhnya hampir musnah ditelan senyap, bayangan masa lalu datang bagai bisikan angin musim gugur. Sebuah kesempatan terlahir, bukan untuk menyembuhkan luka... tetapi untuk menantang takdir di dunia yang asing. Di sanalah, dunia yang tampak indah namun menyembunyikan luka-luka purba, ia menemukan jiwa-jiwa yang sama rapuhnya. Seorang gadis dari bangsa yang hampir lenyap, sebuah legenda lama tentang tujuh cahaya yang pernah membelenggu kegelapan, dan harapan yang tumbuh dalam diam di antara abu dendam. Di balik pertarungan antara terang dan gelap gulita, pria itu diuji - bukan soal kekuatan, tapi tentang keberanian untuk menerima kehilangan. Sebab kadang, musuh terbesar manusia bukan makhluk yang bersembunyi di balik bayang-bayang, melainkan amarah yang diam-diam tinggal di dalam jiwa. Dan di antara suara angin malam serta cahaya rembulan yang redup, perjalanan itu dimulai... bukan untuk membalas, tapi untuk menemukan kembali makna hidup yang telah lama hilang. -*-*- Genre: (Drama) (Action) (Dark Fantasy Magic) (Reincarnation) (Adventure) --- History of Creation Time Started Writing: 3 October 2024 Finished Writing: ? *** Built by "SY.MasRadend"
You may also like
Slide 1 of 7
Pertemanan di balik Kutukan [On Going] cover
Pain of the Slayer cover
Reincarnated [END] cover
Anak pertama||TNF cover
Andai bisa cover
Pegasus cover
Tale of the Past: Expansion of the Abyss cover

Pertemanan di balik Kutukan [On Going]

24 parts Ongoing

🥀Cerita ini 100% karangan dari saya sendiri jadi mohon di hargain, jika memang tidak suka maka tidak usah di baca dan jika suka jangan lupa beri vote dan komen yaksss!!! ⚠️ INGAT DI LARANG PLAGIAT, COPY PASTE, MENIRU, MENJIPLAK, ATAU SEJENIS NYA. DON'T! Saya mungkin tidak tahu tapi allah tahu. Rintik hujan perlahan jatuh dari langit kelabu, tetesannya menimpa tanah kering dan retak, menciptakan lingkaran-lingkaran kecil yang segera lenyap bersama debu. Namun tak lama, langit seolah tak sanggup lagi menahan kesedihannya. Hujan turun semakin deras, membasahi tubuh seorang gadis yang berdiri diam di tengah kehancuran. Luka menganga di hampir seluruh kulitnya, darah mengalir perlahan, menyatu dengan air hujan yang mengalir di tanah. Namun ia tetap tak bergerak. Pandangannya kosong, tatapan hampa tanpa harapan, seolah jiwanya telah pergi jauh meninggalkan raganya yang lelah. Di sekelilingnya, dunia yang dulu penuh kehidupan kini tinggal puing dan arang. Tanah yang dulu dihiasi hamparan rerumputan hijau telah terbakar hingga hitam dan tandus. Pohon-pohon yang dulunya menjulang kokoh kini rebah, patah, dan hangus, tak menyisakan satupun daun yang selamat. Segala yang dulu indah, kini lenyap tanpa jejak, tersapu oleh sesuatu yang lebih kejam dari waktu, kehancuran yang tak memberi ampun. "Aku menghancurkan semuanya ... Aku seorang monster!" bisiknya lirih, dan setetes air mata mulai mengalir keluar dari ujung matanya, tak bisa dibedakan apakah itu air hujan atau air penyesalan. "Aku menyakiti orang-orang, aku membunuh orang tak bersalah ... Aku benar-benar seorang monster!" Air matanya menetes, bercampur dengan darah dan hujan. Dan dari bibir pucatnya, hanya satu kalimat yang terus berulang kali dia ucapkan, seperti sebuah mantra penyesalan yang tak berujung. "Maaf ... maafkan aku ... maaf ...." Dibuat : Sabtu/31/Mei/2025 Selesai : ??? Written by :AYA_MNK ©hak cipta dilindungi Allah SWT