3 Parte Ongoing (spoiler)
Aku mendudukkan pantatku pada tangga besi kolam. Kembali menatap Syrena. Ekor yang kulihat itu nyata. Syrena bisa berenang. Kulit di lengannya dihiasi sisik, berwarna emas dan berkilau. Ada selaput diantara jari tangannya. Rambutnya basah, membentuk garis indah sepanjang dahi dan pipinya.
"Kamu," gumamku tersengal - sengal.
Syrena terlihat khawatir. "Aneh?" tebaknya.
"Cantik," gumamku dalam hati. Pipi Syrena merona seketika. Aku pun panik, apa pengakuanku tadi benar - benar terucap?
Ledakan rasa sakit kembali menyerangku. Aku batuk - batuk dan memutuskan untuk keluar dari air. Aku menyeret kakiku dan berusaha menghentikan batukku yang tak kunjung selesai.
Aku menghadap belakang, menyaksikan sebuah keajaiban dengan mata kepalaku sendiri. Ekor indah yang tadi kulihat berubah menjadi sepasang kaki mungil. Seperti es yang mencair.
Syrena menoleh ke arahku. Dia merangkak sambil menatap langsung ke dalam mataku. Auranya mengancam. Aku sampai tidak berani bersuara.
"Jangan beritahu siapapun. Kalau tidak, aku tidak punya pilihan lain." Suaranya memikat dan menusuk. Bagai benang tajam yang mengikat jantungku. Tidak mematuhinya akan membuatku menderita.
"Aku bersumpah," janjiku dengan sungguh - sungguh.
Syrena melipat kakinya. Tatapannya melembut. Ujung jarinya yang indah membelai rahangku. Aku pun menutup mata. Merasakan setiap nyeri dan sakit ditubuhku perlahan memudar. Lalu ia mendekatkan bibirnya pada telingaku.
"Ini rahasia kecil kita, Kak."
x x x
Makin penasaran kan?
"Pencuri Trisula" dibuat untuk hiburan semata. Tidak ada hal berat di sini. Full senyam - senyum baca kisah Syrena dan Respati (ahay), jadi cepat baca dan simpan di perpustakaan kalian. Karena begitu cerita ini tamat, aku akan hide lagi : p