Mona pernah berprofesi sebagai seorang penipu, pernah mengalami trauma secara seksual, pernah dan bahkan masih,,, memiliki ketakutan dan kecurigaan yang berlebihan... serta mengalami krisis kepercayaan yang parah terhadap kaum laki-laki. Tetapi ia tidak bisa menolak yang namanya jatuh cinta. Ia pun juga sudah mengambil keputusan untuk menikah dan sudah mempunyai anak. Namun ia harus menjalani dua sisi kehidupannya yang saling tarik-menarik untuk mendominasi setiap keputusannya, di dalam waktu yang bersamaan. Dan ia telah membuka On Line Club yang baru... secara sembunyi-sembunyi, tanpa sepengetahuan suaminya. Dan On Line Club itu bertujuan untuk meningkatkan kewaspadaan para istri di dalam mengamankan para suaminya. Juga memberikan bantuan bagi para istri yang sedang berada di dalam keadaan siaga satu. Dan untuk semua aksi gilanya itu, Mona membutuhkan dana yang besar. Jadilah ia menggunakan beberapa jalur instant yang menurutnya masih wajar,,, demi membela kepentingan para anggota clubnya. Maka menyebarlah paham parnomonaisme... yang membuat panik para istri dan meningkatkan kecurigaan mereka ke tingkat dewa... serta membuat para suami jadi kerepotan. Ada yang repot karena ketahuan selingkuh, ada yang repot karena di buat kapok, ada juga yang repot karena tidak bersalah... karena istrinya lah yang malahan jadi selingkuh. Tetapi Mona tidak perduli. Prinsipnya, "Hajar, bleh dan jangan pernah percaya." Sampai akhirnya, ia pun harus bergumul dengan rumah tangganya sendiri dan harus memilih pahamnya atau suaminya yang notabene juga mantan penjahat... yang pastinya,,, tidak bodoh. OOPS,,,