Perjodohan. Satu kata itu yang begitu dibenci oleh Zivana Almaas, tetapi satu kata itu harus terjadi padanya. Jika calon jodohnya adalah seorang pria yang sesuai dengan kriterianya, Zivana sama sekali tidak masalah, ia akan menerima perjodohan itu dengan baik.
Namun, masalahnya pria yang akan dijodohkan dengannya itu bukan kriterianya! Pria kriteria idaman Zivana itu adalah, pria keren dengan tatto gitar di tangannya, sama seperti seorang idol yang saat ini ia gemari.
Pria yang akan dijodohkan oleh Zivana itu jauh dari itu semua, pria itu tidaklah keren. Menurut Zivana, pria itu terlalu baik untuk seorang gadis urakan seperti dia. Pria itu rajin sekali ke masjid, memiliki tampang pria baik-baik yang tak Zivana sukai.
Zivana memang aneh, biasanya seorang gadis pasti akan memilih pria baik untuknya. Namun, Zivana ingin pria yang kebalikan dari itu karena ia suka tantangan. Yang jelas ia tidak suka dijodohkan seperti ini karena ia yakin, ia bisa mencari jodohnya sendiri.
Sayangnya Zivana tidak bisa menolak permintaan keluarganya, apalagi ketika ibunya sampai menangis dan memohon padanya agar mau menikah dengan pria alim yang Zivana ketahui bernama Karel itu.
Lantas bagaimana kehidupannya selanjutnya saat ia harus terpaksa terjebak pernikahan bersama pria alim yang bukanlah idamannya itu?
[ FOLLOW SEBELUM MEMBACA ]
"Hidup bagaikan berjalan di atas tali. Kapan dirimu lengah, maka akan jatuh entah kemana. Begitulah diri tanpa iman. Maka akan tersesat kehilangan arah." - Gus Azzam.
Hana adalah gadis nakal yang kehilangan arah. Namun pernikahan nya dengan Gus Azzam benar benar membuat nya kalut. Tetapi, sehari setelah pernikahan itu, Gus Azzam mendadak harus pergi ke Arab Saudi dan mereka bersiap selama beberapa tahun sebab pandemi menghalangi lelaki itu untuk pulang.
Dia, adalah Gus Azzam. Putra sulung Kyai dari pondok pesantren Al-Furqan. Begitulah orang orang mengenali nya.
Hingga pada satu waktu, setelah sekian lama nya tak bertemu, Azzam akhirnya bisa melihat sang istri ketika berpulang ke tanah air. Dan berencana untuk membawanya ke pesantren.
"Saya bisa menjadi imam, guru, sekaligus suami untuk nya."
Seiring berjalannya waktu, hingga perlahan, Hana mulai luluh mengenal lebih dalam sosok Gus Azzam dan melihat jelas kehidupan nya.
note : (*this is my first story. akan di revisi jika sudah ending. jika ada kesalahan huruf/kalimat, koreksi secara baik baik. semua manusia memiliki kesalahan dan kecerobohan nya masing masing. hamasah.)
#3 in ilmu
#1 in ilmu agama
#28 in islami
#2 in Pesantren
#1 in hijrah
#2 in cerpen