Namanya Regardan Samudra, ia hanya ingin hidup tenang. Tapi dunia tak pernah memberinya pilihan. Setelah membantai seluruh teman sekelasnya karena terlalu lama dibully dan dihina, Rega dikirim ke tempat yang lebih buruk, sekolah khusus laki-laki nakal, penuh kekerasan, dan tak punya belas kasih. Disana mereka dibentuk untuk menjadi remaja yang teladan.
Di tempat barunya, Rega kembali menjadi target, kali ini lebih parah dari yang sebelumnya. Ia akan menerima tinju, tendangan, dan penganiayaan. Namun Rega bukan lagi anak pendiam seperti dulu. Bersama luka masa lalu dan ilmu bela diri yang ia pelajari di rumah kakek, Rega melawan Setiap pembully yang mencoba menjatuhkannya, dipatahkan tanpa ampun.
Hanya satu orang yang tidak ikut menyakitinya yaitu Jefriel, siswa pendiam yang juga pernah jadi korban seperti Rega. Dari kebencian dan kekerasan, lahirlah ikatan tak biasa, persahabatan yang tumbuh di antara reruntuhan jiwa.
Kini, satu sekolah gemetar mendengar nama Rega.
Tapi di dalam dirinya, ia menyatakan bahwa pertarungan belum selesai.
Sebagai anak magang di laboratorium penelitian mutakhir, Selene tahu pekerjaannya tidak akan mudah. Tapi dia tidak pernah menyangka harus berhadapan dengan Axel-vampir berbahaya yang dikurung dengan rantai berat, tatapannya tajam dan penuh kejengkelan.
"Nah, manusia lain." Suaranya datar sebelum dia memutar mata, seolah keberadaan Selene hanyalah gangguan kecil dalam hari-harinya yang panjang.
Ilmuwan disini ingin memahami kekuatannya, mengungkap misteri yang membuatnya berbeda. Tapi Selene? Dia hanya ingin menemukan cara agar bisa bertahan... dan mungkin, mendekatinya tanpa menjadi target berikutnya.