Story cover for ALTER (Bad boy dengan bandana merah) by nuggetkeju
ALTER (Bad boy dengan bandana merah)
  • WpView
    Reads 161
  • WpVote
    Votes 14
  • WpPart
    Parts 7
  • WpView
    Reads 161
  • WpVote
    Votes 14
  • WpPart
    Parts 7
Ongoing, First published Jan 11, 2023
"BJIRRR GANTENG BANGET GILAAA!!"

"Berisikk IRISHH!! ini sekolahan bukan hutan tempat tinggal lo"

"Lahh!! ini sekolahan? gue kira surga, soalnya kok ada cowok secakep itu di bumi ini key!!"

"Mulai deh, dahlah gua tinggal aja, sono lu cari ruang kepala sekolah sendiri"

****
Pindah sekolah ke tempat teman nya bersekolah di Bandung dan tinggal di tempat bibi nya, Saat mencari ruangan kepala sekolah ditemani oleh Keyla teman nya, dia melihat Pria dengan bandana merah yang diikat di kepala nya, membuat dia terlihat sangat menonjol diantara semua murid disana, namun Irish tertipu oleh wajah tampan nya, Pria itu ternyata adalah orang yang harus nya dia jauhi kalau dia ingin aman bersekolah di SMA Garuda Karya ini.


"Ada sesuatu tentang dirinya yang membuatku tertarik, meskipun aku tahu itu berbahaya. Mungkin itulah yang membuatnya lebih menarik." -Irish

"Terkadang, yang terlihat tenang itu justru yang paling berbahaya." -Alter

****

Cover by pinterest 

Happy reading (⁠ ⁠ꈍ⁠ᴗ⁠ꈍ⁠)
All Rights Reserved
Sign up to add ALTER (Bad boy dengan bandana merah) to your library and receive updates
or
#374motor
Content Guidelines
You may also like
GHAVARI  by alghisty_
9 parts Ongoing
"Heh!! Kalo bukan karena Lo sama temen-temen soglo Lo itu juga gue ngga bakalan jadi ketua OSIS!" Menjadi ketua OSIS hanya karena candaan teman?? Ghava Adimas praharja benar-benar merasa sial. Karena bagaimanapun juga, pada awalnya dia pun membiarkan saja. Dia yakin, bahwa siswa siswi SMA 28 tidaklah mungkin memilihnya? Namun, kenyataannya membuat Ghava stress sendiri. *** "Mana ada kingkong seganteng gue?" Ghava menyugar rambutnya sok keren yang sontak membuat araf yang berada di sampingnya menjambak rambut pemuda itu. "Sakit bangs*t!!" Umpatnya "Shutt up! Ketua OSIS ngga boleh mengumpat, harus jadi contoh dong buat kita-kita" syaheer menyahut sembari cekikikan, tentunya disusul yang lain. Mereka begitu senang menjahili Ghava yang memang sedikit sensi. "Tai!! setan Lo semua! Keluar aja sana!! Gue ngga butuh teman kayak kalian!" *** "Gue rasa, pertemanan kita sampe sini aja," Ghava berujar, air mukanya menunjukkan keseriusan. "Apa va?? Ngga denger gue?" Syaheer pura-pura melebarkan telinganya. Ghava menghela nafasnya "Kita temenan sampe sini aja" ucapnya lagi dengan suara yang lebih keras. "Ha? Wswswswsws?" Kini Araf yang mendekatkan telinganya mendekat pada ghava. "Makanya telinga tuh dibersihin. Congek kan!" Ketus Ghava kesal. *** "Ma! Pokoknya besok aku ngga mau sekolah!" *** "Lagian! Ngapain juga si kalian pada ke sini? Gue tuh udah bilang mama mau ngga masuk sekolah. Malah kalian pada dateng." Lanjut Ghava mengomel. "Kita di suruh Tante Hida by the way" Setia berujar dengan tersenyum manis. "Mana mungkin! Pasti kalian Dateng sendiri, mana cuma numpang makan doang. Ganggu tau ngga!" *** Gadis itu tengah meneduh dibawah pohon beringin yang terletak di samping lapangan. Menengguk minuman dari botol berwarna birunya dengan pelan. "Lo suka cewek kelas sana ya va?"
Belia & Keandra (END) by Vitapspta0312
39 parts Complete
Selamat membaca, jangan lupa follow sebelum membaca🤗 Note: Baca hingga selesai jangan skip ya😁 𝓓𝓸𝓷❜𝓽 𝓬𝓸𝓹𝔂 𝓶𝔂 𝓼𝓽𝓸𝓻𝔂 ~~~~ "Gausah ngelak lo! dasar pembawa sial! gara-gara lo persahabatan gue sama Wildan retak" Keandra menendang dan mengacak meja dan bangku kelas yang baru saja ditata oleh Belia. "STOP Keandra! aku udah capek beresin ini semua. Kenapa kamu malah acak-acakin" Belia mencoba menghentikan Keandra. "Kemarin-kemarin aku masih bisa diam atas semua yang kamu lakuin ke aku. Kali ini engga Ndra! aku masih punya harga diri!" Isak Belia. "Mentang-mentang lo udah good looking jadi berani sama gue? gitu?" Keandra maju menghimpit tubuh Belia hingga menabrak tembok kelas. Dicekiknya leher Belia sangat erat. "Lo harus mati sekarang!" Ujar Keandra sambil tertawa. "Setelah lo mati, populasi orang miskin berkurang hahaha" Belia mencoba mengatur nafasnya yang tercekat. Dirinya benar-benar sesak karena dicekik oleh tangan Keandra dengan cukup kencang. "Ak-u ikhl-as Ndra, kalau kam-u ma-u bu-nuh a-ku se-karang. A-ku si-ap" Belia menatap Keandra sambil tersenyum. "Dasar cewek bodoh! miskin udik! kenapa lo cinta sama gue hah!" Belia menggelengkan kepalanya pertanda ia tidak mempunyai alasan mencintai Keandra. Ya rasa itu datang begitu saja. "Hm kayanya gue ga puas kalau sekedar cekik lo. Lo harus terima akibatnya karena udah provokasi Wildan sampe keluar dari Darghost!" Keandra mengambil pisau lipatnya. Entah sadar atau tidak Keandra menusukan pisau itu ke perut Belia. "Aw-h ma-ma pa-pa akhirnya ak-u menyus-ul ka-lian.." Belia terkapar dengan darah yang lumayan banyak. ~~~ Warning⛔ Dilarang plagiat🗡️ Yuk baca👇 kalau ga suka tinggalin ajah ( '◡‿ゝ◡') Mohon maaf apabila ada kesamaan nama tokoh, tempat ataupun alur karena itu asli pemikiran saya sendiri. ♥╣[-_-]╠♥ # 9 in angan |30-12-21| # 1 in belia |30-12-21| # 1 in rintihanhati |30-12-21| # 1 in keandra |30-12-21| # 3 in sint
You may also like
Slide 1 of 9
「 Our Life 」 cover
GHAVARI  cover
PERCAYA? [END] cover
GADIS (Lengkap belum revisi) cover
Kutukan Tumbal cover
Belia & Keandra (END) cover
DI BALIK ANDROMEDA (END/REVISI ULANG)  cover
She is fake nerd?✔(Proses Revisi) cover
Bayangan di Balik Sekolah cover

「 Our Life 」

7 parts Ongoing

"Janji ada untuk di tepati." "Permasalahan ada untuk menjadi misi kita, dan kita... harus segera menyelesaikannya. Tentu, dengan cara yang baik." - - - - - - - - - - Mereka berenam adalah sahabat masa kecil, yang mana saat itu hampir setiap waktu mereka habiskan bersama sama, untuk bermain bahkan berpetualang dan berburu serangga. Hingga akhirnya di suatu sore saat hendak pulang, mereka membuat sebuah janji dengan kekanak kanakannya. Sembari menanamkan harapan tersebesar mereka. Yaitu, mewujudkan janji itu bersama-sama suatu saat nanti. Tetapi semua nya tidak berjalan seperti apa yang mereka harapkan. Seiring berjalannya waktu dan pertumbuhan, jarak di antara mereka pun mulai terlihat, dan perlahan mereka mulai menginjak 'waktu' yang saat kecil paling mereka hindari. Dan kini, kata 'asing' telah menjadi status hubungan mereka berenam. Walaupun begitu, 'janji' yang sudah mereka anggap konyol itu tidak pernah benar-benar mau hilang dari benak mereka. ... ... ... Apakah... mereka bisa kembali, dan mewujudkan 'janji' itu bersama-sama? Persis seperti diri mereka yang dulu harapkan? - Our Life -