The Mellifluous : Jesse
  • Reads 704
  • Votes 97
  • Parts 2
  • Reads 704
  • Votes 97
  • Parts 2
Ongoing, First published Jan 12, 2023
[𝙇𝙚𝙚 𝙅𝙚𝙣𝙤 𝙁𝙖𝙣𝙛𝙞𝙘]
©Renhayi

Sejak kepindahan Adara ke apartemen barunya, ia sering mendapati seorang laki-laki yang sering duduk termenung di balkon unit apartemen sebelahnya. Tak jarang Adara mendapati ekspresi murung dan sedih dari si laki-laki itu.

Awalnya Adara fikir, pemuda itu adalah pemilik apartemen tersebut. Namun, disuatu hari Adara mendapatkan informasi jika unit apartemen disebelahnya sudah lama kosong. Bertahun-tahun unit tersebut tidak dijamah oleh manusia kecuali petugas kebersihan yang merawat unit apartemen tersebut. 


Karena itu Adara sadar, jika selama ini laki-laki yang sering ia lihat di balkon itu adalah sesosok "Hantu" Pemuda Belanda.
All Rights Reserved
Sign up to add The Mellifluous : Jesse to your library and receive updates
or
#19nctfiction
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
FORBIDDEN BONDS cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
MENJADI BABY SITTER  cover
Serena'de cover
Mencintai Suami Bu Dosen (Taekook - GS) (On Going)  cover
Kehidupan Kedua Cello [END] cover
Rasya cover
MPREG NCT cover
Strawberry Boy [SKYNANI] Selesai. cover
MATHERA cover

FORBIDDEN BONDS

47 parts Ongoing

Menikah dengan ayahnya sendiri? Jika ada keluarga yang paling gila, itu adalah keluarga Anathama, keluarga dengan peraturan dan tradisi tak masuk akal, harus menikah dengan yang sedarah, yang sayangnya dianggap normal bagi Anathama. Cinta bukan pilihan, tapi takdir yang harus diterima. Dalam tradisi kelam ini, seorang cucu harus memilih antara melawan takdir atau terjerat dalam permainan keluarga yang mematikan. Selayaknya permainan dadu, setiap putaran yang acak seakan memiliki pilihan yang sama, yang tanpa sadar merenggut kebebasan Samantha, yang dipaksa menikah dengan ayah kandungnya. Anathama tak pernah sudi jika darahnya ditoreh darah dari keluarga lain, sekalipun keluarga itu bangsawan kelas atas. Apakah Anathama bisa dihancurkan? Apakah tradisi gila yang turun temurun itu bisa dilengserkan?