Dulu dikala itu, kuingat senyum tulus mereka yang kusam sebab asap api lentera ... Melihat dan menungguku menggoreskan tinta disecarik kertas sekolahku ... Tangan yang kasar, dielusnya kepalaku dengan rasa cinta dan bangga ... Kini, tahun berganti tahun ... Aku bukanlah anak kecil itu lagi ... Pundakku sekarang terasa sangat berat, punggung serasa di ganduli sebongkah batu yg bobotnya tiada terkira, buat sukar bergerak terlebih bangkit . Pikiran kacau, dihantui rasa takut mengingat malam yang buruk penuh kebisingan Aku menjadi sosok manipulatif ,mencoba terus tertawa di depan ramainya manusia Namun di keheningan malam rahangku tertutup, dahiku mengerut, kepalaku tertunduk .mengingat semua yang mengusik jiwa . Langkah kakiku gontai,mudah terombang ambing bagaikan kapal kecil di tengah laut yg terhuyung ombak .. Acapkali dikeheningan malam Tak luput aku mengadu kepada Yang Maha Pemberi Bahagia Aku merindukan suasana dikala itu Bercerita dan tertawa dibalik kehangatan rumah dinding kayu yang mulai lapuk Tuhan, Terkadang terlintas dipikiran.dunia terlalu jahat untukku Aku bagai semut terinjak, dibiarkan mati tanpa simpati Ingin kuhempas semua amarah, berteriak sekencang kencangnya . Agar kesal di hati luluh lantah di bawa angin lalu pergi..All Rights Reserved
1 part