Cerita ini mengisahkan seorang santriwati yang mengagumi Gusnya. Aisha Amelya Pradipta, namanya. Gadis bar-bar yang selalu mengharap cinta Gus bernama Taufik Afnan Al Fauzan, Gus cuek tapi tampan. "Gus jangan cuek-cuek, dong, kan saya takut." _Aisha "Jangan dilihat kalau takut." _Taufik Sampai tiba-tiba hal yang tak pernah mereka duga terjadi. Sebuah perjodohan antara Taufik dan Aisha. Pernikahan berlangsung lancar, tetapi dalam pernikahan itu, banyak sekali kerikil yang menghantam. Bahkan menurut Aisha, bukan lagi kerikil, tapi batu besar. Aisha cukup menderita menikah dengan Gus yang ia idam-idamkan sedari awal. Banyak masalah yang datang menghampiri otaknya karena sikap Taufik yang berlebihan. "Ch! Masak begini saja asin sekali!" sentak Taufik membanting sendok ke piring, membuat Aisha terkejut. "Ini gak asin kok," ucap Aisha. "Saya makan di luar." Sakit, sakit hati rasanya menjadi seorang Aisha, gadis yang selalu ceria itu tak lagi menunjukkan senyum lebarnya. Keceriaannya, bahkan dunianya seakan terganti dengan hal yang suram. Kadang Aisha berpikir, sebegitu bencinya kah Gus Taufik padanya? Kapan Gus Taufik bisa berubah? Kapan ia mendapat cinta dari suaminya itu? Ah, Aisha hanya berkhayal saja jika ia mendapatkan itu. Tapi siapa yang tau kedepannya, bukan? *** Cerita murni pemikiran sendiri, tidak ada unsur plagiat, dan tak ada niatan memplagiat cerita seseorang. Budayakan follow sebelum membaca✨ Terimakasih 💜