Lubuk Aksara
  • Reads 16,733
  • Votes 369
  • Parts 62
  • Reads 16,733
  • Votes 369
  • Parts 62
Complete, First published Jan 13, 2023
Mature
WARNING!!!
  BELUM REVISI
  
  Airin merupakan wanita berumur kepala tiga  yang berstatus lajang. Ketika teman-teman sudah memiliki buntut dia masih betah sendiri, menikmati masa sendirian.
  
  Dia bekerja di sebuah penerbit buku yang lumayan besar di kotanya. Dia hidup berdua dengan sang ibu sehingga dia memilki kesan yang cukup cuek dan juga tidak perduli dengan sekitar. Tinggal di ibu kota membuat dia juga semakin membatasi diri dengan lingkungan yang lain. Airin betah melajang di umur kepala tiga dan itu membuat ibunya sakit kepala yang luar biasa.
  "Mu sampai kapan, kamu tetap akan melajang?" aku menghela nafas dengan kasar sembari meneruskan satu persatu kata yang mulai ku tulis.
  "Nanti Bu." jawabku dengan mengetik kembali tulisan yang apa yang aku sudah pikirkan.
  "Kau bukan remaja lagi, tapi kau sudah dewasa. Jangan terpuruk itu sudah lama tapi kamu masih berada di lingkaran setan terus menerus?" aku terdiam sejenak lalu tetap melanjutkan setiap kata yang terpikirkan olehku dan menghiraukan ucapan dari Ibuku.
  
  
  Itulah perdebatan antara anak dan Ibu yang selalu  menanyakan, "kapan aku menikah," dan juga "kapan aku bisa bangkit dari masa lalu yang kelam?"
  
  Aku benci pertanyaan itu, jika yang bertanya bukan Ibuku pasti aku ku lempar menggunakan sepatuku. Andaikan Ibu tahu bahwa sejak itu pula aku membenci lelaki dan juga aku sangat malas dekat dengannya.
  
  
  
  24-02-2024
  Berondong 8/585
  10-03-2024
  Pendek 11)4,6 ribu
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Lubuk Aksara to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Not A Perfect Husband ✔ by Avisaa51
32 parts Complete
Saat sebuah lamaran mendadak datang ke rumahku oleh Bu Lia, dengan begitu semangat aku menyetujuinya tanpa berpikir dua kali karena yang ada di bayanganku saat itu adalah berdiri berdampingan dengan senyum lebar bersama mas Herman, setidaknya itulah yang ku pikirkan sampai aku lupa untuk menggunakan pikiran dan akal sehatku, aku melupakan satu fakta penting bahwa anak Bu Lia bukan hanya mas Herman seorang!! Dan saat lamaran dadakan itu tiba, betapa terkejutnya aku, bukan mas Herman lah yang akan menikah denganku melainkan pria menyebalkan sekaligus penghancur masa remajaku yang bahagia. Rasanya aku ingin melarikan diri saja entah kemana, tapi ternyata tidak semudah itu melepaskan diri darinya dan ketika aku mempunyai alasan untuk melepaskan diri darinya, hati ini sudah enggan untuk pergi. *** ".... anaknya Bu Lia mau ngelamar kamu." "Hah?! Apa?!" mulutku seketika melongo, serius pak ustad itu ngelamar aku?! Ya Allah, sujadah mana? Aku mau sujud syukur, alhamdulillah ya Allah. "Aku mau kak! Aku mau!" jawabku dengan penuh semangat."Kapan dia mau lamar aku kak? kapan?! Sekarang juga boleh kak, aku udah siap, ya Allah. Aku siap kak!" ucapku semangat dengan senyum yang semakin melebar, bayangan tubuh gagahnya yang di balut tuksedo itu saja sudah membuat ilerku bergerak keluar, mahar surah Ar-Rahman pun aku mau ya Allah. *** .... kak Prita menuntunku menuju ruang tamu, aku melebarkan senyumku, disana ada Bu Lia, ada mas Herman, ada-- Tunggu, kenapa Randa memakai pakaian yang senada denganku?! Tunggu, apa aku melewatkan sesuatu?! Aku butuh udara, oksigen mana?! "Kak, kok dia pake baju yang sama kayak aku?" tanyaku tersedak, kepalaku tiba-tiba pening seketika. "Kan Randa yang ngelamar kamu," jawabnya yang seketika membuatku syok berat. *** Mari mampir ???????? ^^
You may also like
Slide 1 of 10
Second Chance (Completed) cover
My Love Is You (Complite) cover
𝑶𝒖𝒓 𝑯𝒖𝒔𝒃𝒂𝒏𝒅 (𝐜𝐨𝐦𝐩𝐥𝐞𝐭𝐞) cover
Pak Bos Mantanku cover
My Boyfriend Ice Prince cover
Not A Perfect Husband ✔ cover
Pak Kades  cover
HANNA ( End + Completed )✅ cover
Kembali Menjadi Balita [Shaquille]🐋 cover
Baby Tiger || ErVin cover

Second Chance (Completed)

57 parts Complete

Hidup seorang Kanthi Tjandra yang tenang berubah seratus delapan puluh derajat gara-gara reuni sialan yang sebenarnya sejak awal tidak ingin ia datangi. Kanthi benar-benar tak menyangka jika ia akan bertemu kembali dengan murid kelas sebelah yang pernah menjadi pacarnya. Orang yang sama yang pernah menerbangkan ia ke langit lalu menghempaskannya ke dasar jurang; sampai Kanthi mati rasa. Lalu apakah benar jika semua berhak dapat kesempatan kedua? Apakah memaafkan memang semudah itu? Ini tentang masa abu-abu yang katanya indah tapi juga kelewat kelabu. "Masa lalu memang pernah jadi milik kita, tapi masa depan gue pastikan-tidak." -Kanthi Tjandra