Dering Telepon untuk Artha

Tahun 1998 adalah tahun terkelam bagi Indonesia. Dimana krisis moneter menyerang Negara tercinta ini dan menekan laju perekonomian yang kian terhambat hingga memicu kerusuhan di kalangan masyarakat. Oleh sebab itu, banyak masyarakat stress dengan finansial nya dan banyak juga yang kehilangan sanak saudara bahkan orang tercinta.

Salah satunya adalah Ibu muda dengan bayi mungil bernama Vidia. Sudah 3 bulan Vidia ditinggalkan oleh sang kekasih entah kemana, kini dia hidup bersama bayi dan sahabat perempuannya yang bernama Ayya. Mereka berdua bekerja sama untuk tetap bertahan hidup mencari rezeki di tengah kerusuhan dan krisis yang melanda. Namun, karena memiliki bayi, mereka mengatur giliran dalam mengurus bayi dan bekerja. Ayya yang memulai hari di malam hari bukan karena ia bekerja sebagai pedosa, melainkan ia menjaga toko alat tulis di malam hari dan di pagi hari untuk menjaga Sang Bayi dari sahabat sejatinya itu. Sedangkan Vidia, ia memulai hari di pagi hari, ia menjaga salah satu toko baju di Mall Kelender dan di malam hari untuk beristirahat bersama dengan bayi mungilnya.