ENIGMA

[Inspired by True Story]

Menjalani kehidupan sebagai mahasiswa semester akhir yang masih disibukkan dengan kegiatannya sebagai aktivis tidak lantas membuat seorang Yuvani M Sephia menemukan kebahagiaan seutuhnya. Beragam kejadian yang dia alami tidak lebih dari sebuah repetisi.

Dia memiliki kecerdasan intelektual di atas rata-rata, kemampuan sosial mengagumkan, kontrol emosi lumayan, dan juga kepekaan tinggi terhadap lingkungan. Namun, meminjam istilah lama yang mengatakan tak ada gading yang tak retak, Yuvani tentu memiliki kekurangan dalam dirinya.
Karakternya seperti dua sisi uang koin yang saling beroposisi. Tingkat intelektualnya yang tinggi membuat dia tidak suka dengan obrolan ringan dan cenderung menggunakan bahasa alien yang sulit dijangkau oleh pemahaman teman-temannya. Hal itulah yang membuat Yuvani terkesan resek. Dia suka merendahkan orang lain, angkuh, tidak suka drama perbucinan, dan hanya melakukan hal yang menurutnya menguntungkan.

Dia pernah berdiri pada gagasan congkak untuk tidak terlibat dalam hubungan romansa, karena dia menyaksikan bagaimana orang yang ia kenal menjadi begitu tolol saat berada pada fase jatuh cinta, menjalin hubungan atau bahkan ketika patah hati. Dia memiliki anggapan bahwa cinta hanyalah hal menjijikkan yang menarik kesadaran seseorang.
Kemudian, semua batasan yang susah payah ia ciptakan berubah menjadi gagasan omong kosong ketika dia menemukan manusia seterang Alpha Centauri.