[ ANTALOGI PUISI S2]
Secercah tentang peliknya dunia,
tentang rumitnya isi kepala manusia,
tentang rengkuhan dan tempat pulang,
tentang kemanusiaan dan gobloknya manusia
dan tentang aku,
kamu,
kita,
yang mencoba tak bosan untuk berulang kali baik-baik saja
mencoba tak pernah menyerah ketika ditikam busuk otak manusia
hingga memilih tak kabur dari sisi tergelap bumantara
karena aku,
kamu,
kita,
meski lambat atau bahkan cepat,
yang pasti tahu kalau-kalau nanti-bahkan pasti, akan datangnya cerah seperti yang seharusnya.
-tertanda, Nolisa.