"Cinta itu nggak semuluk-muluk yang suka diomongin pujangga. Pada dasarnya, ya cinta cuma formulasi tiga elemen: intimacy- kedekatan, passion- hasrat, dan commitment- komitmen. Lebih logis dan gampang dicerna. Kalau tiga elemennya terpenuhi, berarti itu complete love. Kalau cuma intimacy sama passion, berarti itu romantic love. Kalau-"
"Berisik."
Juna berhenti. Senyumnya terulas. "Menurut Mbak, complete love itu ada, nggak?"
Aya memutar tubuh kali ini. "Nggak. Sternberg juga bilang itu cuma teori, kan? Praktiknya jarang banget, bahkan nggak ada. Semua cinta di dunia ini seenggaknya kehilangan salah satu dari ketiga elemennya."
"Menurut Mbak, kenapa bisa gitu?" tanya Juna lagi. "Apa karena manusia memang nggak mampu memenuhi tiga elemen cinta sekaligus? Dekat, penuh hasrat, juga berkomitmen?"
***
Jadi anak kedua dari empat bersaudara nggak pernah mudah buat Aya. Dia bukan alpha businesswoman seperti Lala, computer genius seperti Abim, atau Instagram celebrity seperti Tata. Dia juga bukan calon diplomat dari keluarga cemara seperti Gatra, cowoknya empat tahun terakhir. Aya cuma suka jurnalistik, makanya pers mahasiswa jadi rumah keduanya. Sampai seorang anak magang bernama Juna mendatangkan krisis paling raksasa dalam hidup Aya. Krisis seperempat asmaranya.
a novel by chocotwister © 2023All Rights Reserved