Story cover for SLICE OF MEMORIES  by nuniiamiarti
SLICE OF MEMORIES
  • WpView
    Reads 14
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 4
  • WpView
    Reads 14
  • WpVote
    Votes 1
  • WpPart
    Parts 4
Ongoing, First published Jan 16, 2023
Sepenggal memori di dalam kehidupan seseorang yang sedang mencari arah tujuan. Ia membutuhkan sesuatu untuk dijadikan tempat agar memorinya tidak hilang dalam ingatan. Cerita seorang gadis yang sedikit menyedihkan, namun terasa menyenangkan meski jiwanya dipenuhi kehampaan. Realita yang terjadi di hidupnya membuat ia sedikit berbeda dari orang lain. Sosoknya yang unik dan pekerja keras, tiba-tiba berubah menjadi sosok yang datar dan kosong ketika sadar bahwa dunia mulai bercanda akan perjuangannya.
Kehidupan yang tidak menarik, apalagi spesial.
Dia tidak meminta untuk di dengarkan, apalagi dipahami. Hanya saja dia ingin bercerita bagaimana sepenggal cerita dari kehidupannya membuat ia sedikit tersenyum kala mengingatnya. 


So, aku abadikan dalam sederet cerita agar memorinya selalu bangkit ketika menemukan cerita ini.
Ingat, dia tidak butuh dipahami, tidak pula ingin dikasihani, apalagi dihakimi:)

🥂this is her stories will begin🥂
All Rights Reserved
Sign up to add SLICE OF MEMORIES to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
You may also like
Slide 1 of 10
AZAM : Satu Langit Dua Doa  cover
Just Be Friends cover
I'm Yours? [END] cover
From Four To Trio cover
MAID IN LOVE - BECKFREEN [SELESAI] cover
GRIZLEN {On Going} cover
BUNGA KEMBALI cover
Before I Knew Light cover
Just a Memory cover
Lembaran Baru ( End ) cover

AZAM : Satu Langit Dua Doa

11 parts Ongoing

"Kita memang memandang langit yang sama, tapi di setiap do'a kita melayang ke arah yang berbeda." Azam, seorang siswa SMA kelas XI, tumbuh dalam keluarga yang taat beribadah, tenang, dan penuh dengan prinsip. Hari - harinya sederhana: sekolah, nongkrong bareng teman - temannya, dan menatap hidup dengan logika yang rapi. Hingga seorang siswi pindahan bernama Evelyn muncul dalam kehidupannya, berbeda keyakinan, berbeda cara pandang, tapi perlahan mengusik isi kepalanya. Evelyn datang dengan luka yang disembunyikan di balik senyumnya. Ia gadis yang terlihat kuat, tapi jauh di dalam hatinya, ada keresahan yang tak bisa ia bagi ke sembarang orang. Di tengah dinamika sekolah, mereka dipertemukan dalam momen - momen kecil yang tak pernah mereka duga akan tumbuh menjadi sesuatu yang besar. Akan tetapi, bagaimana jika kedekatan itu justru menuntun mereka ke batas yang tak pernah disepakati? Bagaimana jika rasa itu hadir, tapi dunia tak mengizinkannya tumbuh?