"Kalla, bisa berhenti memainkan perasaan Difra?"
~•
Difra Sandyakala. Gadis periang, cerewet, dan juga manja. Di balik kehidupannya, ia menyimpan banyak luka. Bimantara Askalla, orang yang ia anggap sebagai pelitanya, justru meredup.
Ada hati yang rela dikorbankan, rasa sakit yang kian tak terkendali dikikis oleh perasaan, lalu cinta yang kian membelenggu.
Difra mampu tersenyum lebar di hadapan semesta, namun jauh di dalam hatinya, ada luka yang semakin menganga.
"Aku tidak akan menyerah pada takdir, tetapi takdirlah yang akan menyerah kepadaku. Tapi itu dulu, di saat semesta sedang tidak bercanda." ~Difra Sandyakala