Story cover for month (On Going) by rahmanikopsu03
month (On Going)
  • WpView
    Reads 18
  • WpVote
    Votes 7
  • WpPart
    Parts 3
  • WpView
    Reads 18
  • WpVote
    Votes 7
  • WpPart
    Parts 3
Ongoing, First published Jan 17, 2023
Azibar,atau yang lebih dikenal sebagai hutan terlarang,disebuah negara Irlandia

   Konon katanya jauh didalam hutan tersebut terdapat sebuah wilayah besar yang dihuni oleh makhluk-makhluk mitologi, seperti naga,peri, penyihir, duyung ,dan dinosaurus.
   Namun itu hanya praduga dari penduduk di sana,tidak ada yang tau kebenaran pasti,beberapa orang yang pernah melihat salah satu makhluk disana saat sedang mencari kayu bakar mengatakan bahwa:
  "Mereka terbang dengan dua sayap indah yang mengepak megah seperti daun hijau yang masih muda,aku tersesat malam itu,dengan cahaya yang memancar dari sayapnya mereka menuntunku kembali sampai dirumah"

Ada juga yang mengatakan jika
 " Entahlah itu nyata atau hanya ilusiku. siang itu aku sedang berburu di dekat danau tak jauh dari air terjun,karena lelah aku memilih untuk beristirahat sejenak, sambil mengipas diri,mataku tidak tinggal diam, melihat kesana-kemari,sampai atensiku terpaku pada sebuah ekor yang mirip seperti ikan,tidak itu bukan ikan,tapi duyung."

Tapi...kembali lagi,tidak ada yang tau pasti mereka nyata,atau hanya sekedar dongeng belaka,sampai akhirnya berita tersebut terdengar oleh ke enam remaja itu

   Dian,daiyan, loily,Hans,kalandra, dan Kevin,sebuah kesalahan kecil yang disebabkan oleh Dian malam itu mengantarkan mereka pada sebuah petualangan seru,dan romantis, yang belum pernah mereka duga sebelumnya terperangkap di dunia yang beberapa hari ini mereka cari,bersama teman-teman mitologi itu mereka memulai aksi .
All Rights Reserved
Sign up to add month (On Going) to your library and receive updates
or
Content Guidelines
You may also like
Tentang Pemimpi (Kisah Meraih Beasiswa LPDP) by danaasmara
34 parts Complete
Danasmara, ia berperawakan tinggi. Rambutnya lebat, sedikit berombak. Matanya hitam kecoklatan, seringkali ada rona merah yang memperjelas bahwa malamnya tak senyenyak manusia lain. Yang ku tahu, Danasmara memiliki mimpi yang besar, lebih besar dari tubuh kurusnya dikali seratus. Tepat setelah memutuskan jadi pemimpi, ia mulai merangkai kata-kata sakti. Aku sedikit ingat, kata-kata itu terdengar seperti ini, "Aku berusaha tetap terjaga, disaat waktu dunia membuat yang lain mulai terlelap.". Seringkali aku juga meremehkan keyakinannya. Dan kadang ia malah berhasil membalikkan perhitunganku, kemudian aku juga turut terinspirasi atas perjuangan tak masuk akalnya. Dan kau tahu kawan, apa yang terlihat sakti dari dia? Terkadang ia membahasakan firman Tuhan dengan semena-mena, tapi ajaib, bahasa itu mampu dengan mudah aku mengerti. Hatiku tersapu sekaligus tersipu, seolah aku diajak semakin dekat dengan Tuhanku. Danasamara, sesekali ia memiliki kebijaksanaan melebihi usianya. Ia dengan mudahnya memandang biasa apa saja yang teramat diinginkan manusia lain. Aku sempat berpikir, jangan-jangan ia bukan manusia. Ada semacam deduksi yang menyimpulkan bahwa Danasmara seringkali memiliki ciri asing, ia bisa jadi adalah traveler dari planet lain. Planet yang tidak memiliki banyak air, sebab aku masih ingat bagaimana ia memiliki pedoman yang aneh tentang mandi. Katanya, "mandi hanya untuk orang-orang yang merasa bahwa dirinya itu kotor." Aku menyangkal. Dan sayangnya, manusia lain mengamini pedoman hidup itu..
You may also like
Slide 1 of 10
Tolong, Aku Masih di Sini cover
Hutan Terlarang [ On Going ] cover
MEREKA TERUSIK cover
Peri Kayu Gaharu (Asal mula Aroma Wangi Kayu Gaharu) cover
Tentang Pemimpi (Kisah Meraih Beasiswa LPDP) cover
Hutan Terlarang [END] cover
bisikan cover
𝕽𝖆𝖍𝖆𝖘𝖎𝖆 𝕯𝖎�𝖇𝖆𝖑𝖎𝖐 𝕳𝖚𝖙𝖆𝖓 𝕬𝖗𝖐𝖆𝖓𝖎𝖘 cover
Lightshadow  cover
Misteri Hutan Terlarang  cover

Tolong, Aku Masih di Sini

24 parts Ongoing

Mereka bilang, jangan pernah main ke hutan itu saat matahari mulai turun. Bukan karena hewan buas. Bukan juga karena tersesat. Tapi karena... tak semua yang berdiam di sana adalah manusia. Di balik pepohonan yang menjulang dan semak berduri, ada satu rumah kosong. Sudah lama tak ditinggali, katanya. Tapi kadang- lampunya menyala. Tirai bergerak. Dan suara tawa terdengar di malam hari. Warga desa memilih bungkam. Anak-anak yang bertanya dibungkam dengan dongeng-dongeng: "Rumah itu milik orang kaya yang pindah ke luar negeri." "Sudah tak ada apa-apa di sana." "Jangan percaya cerita aneh-aneh." Tapi wajah mereka selalu tegang saat menyebutnya. Dan tak ada satu pun yang berani menjejakkan kaki ke tanah itu. Sampai akhirnya, pada suatu sore, Tujuh anak muda tertawa di antara rerimbun hutan, memainkan petak umpet tanpa tahu batas. Langit mulai redup. Angin berubah dingin. Dan salah satu dari mereka... menghilang.