Bagaimana bisa aku terjebak dilema sebagai antagonis sampingan? Sebagaimana takdir seorang antagonis walau kelas receh sekalipun; kalah saing dengan female lead, dicuekin male lead, kemudian mati sengsara akibat terlalu sering membuat siasat licik. "Uwaaaaaaa!" Kesadaran dahsyat menghantamku yang masih berusia empat tahun. Aku balita yang dibuang oleh orang tidak bertanggung jawab ke panti asuhan. Kecil, rapuh, dan menyedihkan. Apabila aku tidak segera bertindak dan pasrah saja mengikuti jalan cerita, maka tinggal menunggu nasib saja ketika male lead memutuskan untuk memusnahkanku. Male lead tipe yandere, female lead dengan pelindung armor plot sulit tembus, kemudian sederet villain yang akan maju demi merebut female lead dari male lead. HELL! Persetan dengan mereka! Aku hanya ingin hidup! Hidup! Apa susahnya membiarkanku turun derajat sebagai karakter sampingan? Oleh karena itu, aku pun memutuskan mencari ayah kandungku yang ternyata merupakan BIG VILLAIN! Ahahahaha.... Oh sial! *** Aku kira melarikan diri dari lingkaran plot itu mudah. Salah. Salah besar! Male lead yandere justru gemar menghalangiku mencari jodoh. Dia sama sekali tidak peduli dengan female lead yang entah mengapa berakhir dengan lelaki lain. "WHAT THE.... Hei, jangan ganggu aku!"
38 parts