Mahen, kadang aku berpikir, kalau saja aku bisa lebih jujur, apa semua akan lebih baik? Aku tidak punya keberanian untuk memaksa atau melepasmu. Kepalaku selalu saja terjeda, setiap kali kau ada di depanku. Aku ingin lebih lama bersamamu, seperti ini. Karena aku selalu khawatir, semesta tidak sebaik itu untul membuat kita terus bersama.
Dan benar, kan? Kita hanya ditakdirkan sebatas ini. Mungkin, kisah kita tidak berakhir, tapi, semua tidak sama lagi. Kau tidak lagi membawaku, kemana pun kau pergi. Telingamu, tidak lagi mendengarku sepenuhnya. Atau sebenarnya, dari dulu sudah begitu?
Entah apa yang benar-benar aku punya darimu. Tapi, aku terlanjur salah paham, untuk semua kehangatan yang kau berikan.
Saat Salsa datang padamu, pada kita, aku menyadarinya lebih dulu. Matamu tidak bisa berbohong, ya? Kenapa jelas sekali kalau kau menyukainya. Apa karena aku selalu memperhatikan mata itu, jadi aku segera menyadari itu? Aku merasa tidak adil. Seharusnya, tidak ada yang boleh mengusik tidurmu, kecuali aku. Kenapa secepat itu, kau menaruh perasaan padanya? Ah, aku lupa, aku pun begitu padamu. Tidak ada yang bisa kusalahkan, kecuali perasaanku. Tapi, itu juga bukan kesalahan, kan?
Aku juga berpikir, kalau aku memberitahu perasaanku sebelum ada Salsa, apa aku punya kesempatan? Kau tidak mungkin menyakitiku, kan? Tapi, kalau itu melukaimu, aku tidak akan menyesal dengan keputusan ini. Aku lebih senang, mengenang semua kebersamaan kita, dari pada harus melupakannya.
Gapapa, kan? Aku mengenangmu seperti ini. Aku sudah mempercayakan semuanya pada takdir. Entah bagaimana, dia akan menuliskan kita.
Satu hal yang benar-benar Saina sesali hingga akhir hayatnya adalah menyia-nyiakan sang suami yang mencintainya hanya karena sebuah kesalahan berpikir.
---------------------------------------
Insiden cinta satu malam yang merenggut kesuciannya membuat Saina hamil dan diusir oleh kedua orang tuanya. Kala itu tidak ada yang peduli pada Saina, bahkan kerabat dan teman-temannya seolah tuli dan buta. Satu-satunya yang peduli hanya Saka--anak seorang penjaga warung makan yang telah menghamili dirinya. Pria itu bersedia bertanggung jawab penuh dan mencintai Saina dengan sepenuh hati.
Tetapi tidak dengan Saina, ia hanya memanfaatkan Saka dan tidak peduli dengan pria tersebut. Baginya, Saka adalah perusak hidupnya dan selamanya akan seperti itu. Hingga akhirnya pria tersebut tutup usia meninggalkan duka yang mendalam bagi Saina. Nyatanya, Saka bukanlah penghancur. Kejadian cinta satu malam tersebut terjadi karena pengaruh obat perangsang pada tubuh Saina membuat gadis itu memaksa Saka.
Hingga akhir hayatnya, hanya penyesalan yang menemani Saina. Sebuah harapan yang selalu ia lantunkan adalah mengulang waktu dan memperbaiki kesalahannya. Namun, Bagaimana jika Tuhan mengabulkan keinginannya? Mampukan Saina memperbaiki semua kesalahannya?
----------------------------------
Transmigrasi #4
ig: @habibalfaqhri
Start= 30 Juni
End =