[SEKUEL BISMILLAH BERSAMAMU]
***
Arana, dua insan yang dipersatukan takdir setelah mengalami luka dan keihklasan yang sama. Dua manusia yang merelakan takdir yang bukan milik mereka. Lalu membuka hati untuk menerima sosok yang sudah ditetapkan oleh-Nya.
Arjun dan Aleena. Mereka kembali dengan bahagia seperti cerita sebelumnya. Meraih cinta sang Ilahi dengan jalan yang diridhai. Saling merangkul untuk mencapai tujuan yang hakiki.
Namun, ketika ujian dan masa lalu datang, apakah mereka akan bertahan dan tetap saling menguatkan? Atau malah kembali untuk saling melepaskan?
...
"Na, kalau aku pergi nanti, kamu harus yakin satu hal. Aku akan tetap mencintai kamu sampai kapanpun."
"Memangnya kamu mau pergi ke mana?"
"Entahlah, tapi aku merasa akan jauh dari kamu, Na."
"..."
***
✓ Disarankan untuk membaca Bismillah Bersamamu terlebih dahulu biar tahu alurnya.
✓ Cerita ini diikutsertakan dalam event Nubar bersama Semanding Book.
✓ Wajib follow akun author sebelum membaca.
✓ Bijaklah dalam memilih cerita. Semua tokoh dan alur dalam cerita, murni dari hasil pemikiran author sendiri. Jika terdapat kesamaan latar, nama, hanyalah ketidaksengajaan semata.
• Start : 1 Februari 2023
• End : 15 April 2023
• High Rank 🏆
#1 in Pendidikan [Maret, 2023]
#1 in Spiritual [Maret, 2023]
#1 in Arjun [Maret, 2023]
#1 in Kekasih Idaman [Maret, 2023]
#1 in Semanding Book [Maret, 2023]
#2 in Imam Idaman [Maret, 2023]
#7 in Pendidikan [Maret, 2023]
#1 in Pernikahan [September, 2024]
#1 in Islami [September, 2024]
#1 in Spiritual [September, 2024]
#2 in cinta [September, 2024]
#2 in religi [September, 2024]
#5 in romance [September, 2024]
Why aku harus menjalani rentetan kesialan?
Tidak bisakah aku sekadar bernapas tanpa perlu mencemaskan apa pun?
Mengapa aku harus melanjutkan hidup sebagai karakter bodoh yang faaaaake banget, sih?
Orang lain pasti mampu mengambil alih jalan cerita dan mencampai puncak kesuksesan. Namun, aku tidak begitu. Jangankan merancang rencana memperbaiki ekonomi, sekadar berusaha leher tidak kena tebas tokoh penting pun sulit!
Aku bermaksud memperbaiki hubungan dengan tokoh penting. Barangkali semua masih bisa kuperbaiki sekalipun mustahil. Namun, lupakan saja! Bukannya penerimaan baik yang kuterima, justru ancaman mati konyol terpampang jelas di hadapanku.
Oke, baiklah~ Aku menyerah! Selamat tinggal! Kalian, tokoh penting, ingin membenciku? Silakan saja. Bencilah diriku sepuas hati. Semua tokoh di sini sinting!
Bila hidup memberiku lemon, cukup lempar lemonnya ke musuh.
Beres!