Berasal dari keluarga yang konservatif dan memegang teguh norma agama, Cinta sudah menduga kalau pernikahannya nanti bukan berdasarkan cinta, melainkan dijodohkan orangtuanya. Namun alih-alih dijodohkan dengan pria yang memiliki latar belakang yang sama dengannya, Cinta malah dijodohkan dengan pria yang hidupnya jauh dari agama. Pria yang terbiasa hidup bebas, yang bahkan tidak tahu jumlah rakaat dalam sholat.
Sementara itu, Athar awalnya menolak dijodohkan dengan Cinta karena selain telah memiliki kekasih, Athar juga tidak menyukai gadis pilihan orangtuanya itu, sama sekali bukan tipenya dan jauh dari kata seksi. Namun Athar terpaksa menikahi Cinta karena ancaman orangtuanya yang akan mencoretnya dari daftar warisan, hingga Athar membenci pernikahannya, dan pastinya membenci wanita yang dinikahinya itu.
Akankah kelembutan dan kesabaran Cinta dapat meluluhkan hati Athar?
Dapatkah Athar menanggalkan keegoisannya dengan meninggalkan kekasihnya demi menjaga keutuhan rumahtangganya?
"Aku menyayangimu dan menghormatimu sebagai suamiku, bukan berarti aku akan mengambil hatimu dari wanita yang mungkin saja rasa sayangnya jauh lebih besar dariku. Yang doa-doanya lebih diijabah dari doaku. Jika kamu ingin melepaskanku dan pergi bersamanya, maka pergilah. Jangan hanya berdiri di depan pintu dan menghalangi seseorang yang ingin masuk," ucap Cinta suatu hari pada Athar.