20 parts Ongoing Aku, Subagyo Askara, seharusnya merasa bangga. Hari ini, cabang ke-100 Pecelku diresmikan. Semua orang bersorak, bertepuk tangan, dan tersenyum. Tapi di antara lautan kebahagiaan itu, aku hanya duduk diam, terpaku pada bayangan yang tak pernah benar-benar pergi.
Gordon.
Laki-laki berbintik yang dulu adalah sahabatku, cinta pertamaku. Putra dari Maria, perempuan Belanda yang menikah dengan Slamet Suroto, seorang petani pribumi. Bersama, mereka meracik pecel terbaik yang pernah kucicipi. Tapi tahun 1947, masa Bersiap, tidak memberi kami ruang untuk bertahan. Aku muda dan pengecut, lebih memilih keselamatan sendiri daripada tetap di sisinya. warung mereka terbakar. Gordon dan ibunya menghilang.
Puluhan tahun berlalu, aku membangun kerajaan kuliner di atas dosa.
Hari ini, aku membuat sepiring pecel terakhir untuk diriku sendiri. Dan saat mencicipinya, aku tahu-penyesalan tak bisa ditebus.
Kesuksesan ini tak pernah benar-benar milikku. Itu milik Gordon. Dan aku, hanya seorang lelaki tua yang hidup dalam dosa yang tak terampuni