Brughh! Gue ngelihat Rajta yang terdiam. Menatap tas miliknya yang sudah beberapa kali terjatuh dari genggamannya. Perlahan air matanya berjatuhan. Seolah ingin mengatakan sesuatu, tapi tertahan di tenggorokannya. "Lo kenapa, Ta? Lo nggak papa kan? Tas Lo berat? Biar Gue yang bawain, ya?" tanya gue panik. Ia menggeleng pelan, mengusap air matanya. "Rin, tangan Gue..." "Tangan Lo kenapa?" "Tangan Gue mati rasa. Gue nggak bisa genggam apapun," ujarnya takut. Gue terdiam, menatapnya tak percaya. Seketika hati Gue kerasa sakit. Gue bahkan nggak ngerti kenapa air mata Gue mau jatuh. Tapi Gue nggak mau Rajta tambah panik. Dengan tegar, Gue ngusap rambutnya pelan. "Lo tenang aja, Ta. Seandainya Lo memang nggak bisa lagi bawa apapun, Gue siap jadi tangan Lo. Jangankan tangan, Gue siap kalo cuman untuk gendong Lo kemanapun Lo mau." ...... Pertama kalinya bikin yg tema persahabatan gini. So, kita terus terang aja, ya? Kalau nggak suka nggak papa, mau ngehujat juga nggak papa. Paling lu nya gue taruh di black list😎