Gadis Senja
  • Reads 14,980
  • Votes 8,346
  • Parts 52
  • Reads 14,980
  • Votes 8,346
  • Parts 52
Complete, First published Jan 26, 2023
Jessica Latasha Mauren. Seorang gadis yang menyukai senja semenjak ditinggal ibunya. Setiap sore ia berkunjung ke bukit demi menikmati indahnya senja. 

Namun di satu sisi, ia juga butuh penyemangat dalam hidupnya. Gadis cantik yang memiliki sifat cuek, tak suka bergaul dan suka menyendiri. Namun, apa yang akan terjadi jika ia dipertemukan dengan seorang lelaki tampan yang memiliki sifat periang, sombong, dan pemberani? 

"Senja. Senja memang indah, namun dia datang membawa keindahan lalu pergi meninggalkan kegelapan."

𝘽𝙮: 𝙑𝙞𝙤𝙡𝙖 𝙉𝙖𝙧𝙚𝙡𝙡𝙚
27 𝙅𝙖𝙣𝙪𝙖𝙧𝙮 2023

⚠Cerita ini hanya fiktif belaka dan murni dari pemikiran saya sendiri. Jika ada kesamaan nama tokoh, tempat kejadian ataupun cerita itu hanya kebetulan dan tidak ada unsur plagiat sama sekali⚠

#1-gadisremaja
#1-gadissenja
#1-cowokhumoris
#1-cewekcool
#1-cowokfriendly
#1-sunset
#1-lelah

𝐄𝐧𝐝: 𝟐𝟐 𝐉𝐮𝐥𝐲 𝟐𝟎𝟐𝟒.
All Rights Reserved
Table of contents
Sign up to add Gadis Senja to your library and receive updates
or
#161senja
Content Guidelines
You may also like
Bara My Husband  by Aisya_Slfiani
54 parts Ongoing
Di mata Nara, Bara itu laki-laki dingin dengan wajah datar sedatar-datarnya, dan Bara itu laki-laki tegas yang terlihat kaku saat bercengkrama. tapi itu dulu, saat ia belum menjadi nyonya Bara Agasta Pratama. mereka yang katanya di jodohkan, akhirnya berakhir dengan pernikahan. Nara kira hubungan mereka akan sangat kaku dan aneh, tapi ia salah. Bara yang kini menjadi suaminya, bukan lagi Bara yang sedingin balok es di Antartika, bukan lagi Bara si wajah datar yang tak bisa di lihat senyum manisnya, dan bukan lagi Bara yang kaku dalam berbincang dengannya. _ _ _ _ "Tenang Nara, saya tidak akan memakanmu sekarang," ucap Bara yang mampu membuat Nara tak lagi berontak. "Te-terus kapan?" Suara Nara hampir tak terdengar. "Kapan kamu siap?" Tanya Bara balik. Nara mengerjap, "a-aku nggak mau di ma-makan. A-aku ma-masih mau hidup." Dan pecahlah sudah, Bara tertawa mendengar perkataan Nara. Ia sampai mundur beberapa langkah sambil terus tertawa. Nara mengerjap bingung, dahinya berkerut melihat Bara tertawa, tapi di satu sisi ia juga terpesona. Untuk pertama kalinya, ia melihat seorang Bara Agasta Pratama tertawa lagi. Sangat tampan. Sungguh pemandangan yang luar biasa indah. Bara menghentikan tawanya, ia berjalan mendekat kearah Nara dan kembali mengurungnya. Membuat Nara sekarang bahkan sudah seperti batu, menahan nafasnya dan tak bergerak sedikitpun. "Kamu tidak akan mati jika saya makan, paling-paling masuk angin selama sembilan bulan." PERINGATAN!! Membaca cerita ini dapat menyebabkan rasa ingin menikah semakin tinggi! ⚠️Berani plagiat? Berani bertanggung jawab, karena cerita ini di lindungi oleh undang-undang. ⚠️Yang uwu-phobia harap bersabar! ⚠️ Jangan lupa follow author! #cover by diri sendiri. Bara My Husband tersedia di berbagai aplikasi belanja online
You may also like
Slide 1 of 7
LANGIT JINGGA (TAMAT) cover
Cowok Super [End] cover
Bara My Husband  cover
BAND AID cover
Marriage With Ketos [PROSES REVISI] cover
Linger On (RE-PUBLISH) cover
Sweet Summer Sunset ✅ (Completed) cover

LANGIT JINGGA (TAMAT)

58 parts Complete

"Semua keinginan gue, gak pernah jadi kenyataan. Itu cara kehidupan menghukum gue." *** Aga, atau lebih lengkapnya Airlangga Putra Senja. Pangeran bermata kelabu paling sempurna abad ini dengan tatapan menghangatkan namun sorot mata yang terlihat begitu lelah. Ia memiliki segala yang diinginkan oleh teman-temannya. Ketampanan.Kecerdasan. Kekayaan. Bahkan kebaikan hatinya. Kecuali satu, fakta bahwa ia tak lagi memiliki minat apapun di dunia ini bahkan terhadap hidupnya sendiri. He almost perfect... Namun Caca membencinya. Tapi tunggu, sampai Aga tiba-tiba saja selalu muncul di dekatnya. Apa yang harus ia lakukan? Dan bagaimana jadinya ketika bom waktu yang terpendam dalam mata kelabu itu akhirnya meledak? Ini adalah kisah bagaimana kata-kata yang tak kau anggap berarti, terkadang mampu mendorong seseorang hingga ke tebing keputusasaan. ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ "BENCI BANGET!" "Gue benci sama dia. TITIK. Jangan tanya alasannya kenapa kalo gak mau tuh luka gue bikin panjang sampe ke dagu, ngerti?!"