Story cover for Tetangga Baru || ReyBay by BlackDiamond1311
Tetangga Baru || ReyBay
  • WpView
    Reads 89
  • WpVote
    Votes 9
  • WpPart
    Parts 4
  • WpView
    Reads 89
  • WpVote
    Votes 9
  • WpPart
    Parts 4
Ongoing, First published Feb 01, 2023
"Aakhhh akhirnya sampai rumah!" batin seorang remaja laki-laki.

Bayu Ardiansyah, seorang remaja yang baru saja memasuki usia 17 tahun. Ia baru pulang setelah merayakan ulang tahunnya yang ke-17 bersama teman-temannya.

Dengan keadaan lelah, Bayu turun dari motor dan mengecek pintu samping rumahnya, terkunci. Tidak mungkin Bayu menggedor pintu, mungkin saja Bundanya sudah tidur, karena sekarang sudah menunjukkan pukul 01.30 malam.

Akhirnya Bayu memilih duduk di kursi kayu yang terletak diteras samping tepat menghadap rumah yang sudah lama kosong. 'Tunggu!' kaget Bayu.

'Rumah itukan sudah lama kosong? Kok lampu lantai bawahnya hidup' batin Bayu, meski lampunya tidak terlalu terang, jelas yang Bayu lihat adalah cahaya lampu.

'Plak' Bayu benar-benar mulai merinding 'Suara tepukan?' batin Bayu, meski saat malam suara jangkrik lebih mendominasi tetapi Bayu masih dapat mendengar jelas suara tepukan. Bukan cuma sekali duakali, okey sekarang Bayu benar-benar merinding, ia hanya menunduk tidak berani menoleh.

" Ya Allah, tadi hamba memang meminta hadiah ulang tahun dari-Mu, tetapi Ya Allah, jika hadiahnya berupa hal-hal yang menakutkan, hamba tidak apa-apa jika tidak diberi hadiah, hamba akan lebih bersyukur atas apa hamba berikan selama ini, jadi hadiah menakutkannya di cancel aja Ya Allah. Ampunilah hamba-Mu ini ya Allah." ucap Bayu berdoa dengan menutup mata, sembari menormalkan nafasnya yang sempat terengah karena takut.

***

"Aneh" batin seorang gadis yang menatap keluar jendelanya, akhirnya gadis itu memilih untuk menyelesaikan kegiatannya yaitu memperhatikan si tetangga baru.

***

(Potongan dari part 03 / ReyBay || 02)
Jadi kalo baca bab awal ceritanya beda dengan deskripsi, mohon jangan di skip dan lanjut aja baca sampe ketemu bagian deskripsi di bagian part 03 :v

By : Blekdi (Blackdiamond)
All Rights Reserved
Sign up to add Tetangga Baru || ReyBay to your library and receive updates
or
#15tomboi
Content Guidelines
You may also like
Masa Itu ✔ (Tamat di Karyakarsa)  by AnisWiji
9 parts Complete
"Nggak ada perempuan yang baik yang mau sama pasangan orang!" Teriak Keira menatap sengit ke arah Bagas. "Kei!" Teriak Bagas membalas teriakan Keira. Disini Bagas yang salah, bukan perempuan kecil yang tengah ia gandeng bahkan perempuan kecil itu sekarang ketakutan bersembunyi di belakang tubuh Bagas. "Apa karena pernikahan kita berawal dari perjodohan kamu bisa seenak jidatnya membawa dia pulang?" Tangan Bagas yang bebesa memijat keningnya, ia tahu jika masa lalunya akan terkuak juga. Bagas disini bukan tidak menghargai Keira tapi ia tidak tahu hal apa yang harus ia lakukan. "Pelankan suara kamu Kei. Dia tidak bersalah." Pinta Bagas dengan nada sedikit mengiba. "Lantas kenapa dia ada disini? Kemana jal*ng kamu itu?" Keira sadar saat ia menikahi Bagas, Bagas memang masih memiliki kekasih. Tapi tidak harus membawa ekornya ke dalam pernikahan yang baru menginjak usia empat tahun ini, bukan? "Keira, stop bicara kasar. Lebih baik kamu masuk kamar. Aku mau mengantar Lala ke kamarnya." Putus Bagas dengan melangkah masuk ke dalam kamar yang dulunya ditempati tamu. "Kamu memang kelewatan Mas. Aku sadar jika aku belum bisa memberikan kamu anak, tapi jangan pakai cara seperti ini." Selesai mengatakan itu Keira bergegas ke kamar utama, ia membanting pintu sekerasnya. Langkahnya menyapu ruangan yang banyak memberi kenangan manis dengan Bagas, kedua tangannya mengambil koper dan menyiapkan beberapa barang yang akan ia bawa pulang. Harga dirinya sangat tinggi, jadi saat Bagas membawa anak itu kesini maka dirinyalah yang harus pergi. "Apa-apaan kamu, Kei." Bagas yang selesai menidurkan Lala sontak terperanjat dengan keadaan kamar tidurnya yang sudah seperti kapal pecah. Jangan tanyakan apa yang dilakukan Keira. Melangkah keluar, ia mengusap sisa air matanya. "Aku mau pergi dari sini, dan kamar ini seperti ini sama seperti hatiku."
Collision Course  by Jaesalee06
17 parts Ongoing
Ini kisah tentang cinta segitiga yang tadinya simpel, tapi tiba-tiba upgrade jadi love polygon. Ada rivalitas level sinetron pagi, dendam yang nempel kayak stiker di helm yang udah kelamaan dijemur, dan anak-anak muda yang masih bingung mau galau atau move on. Ada yang denial setengah mati, ada yang pacaran tapi putus-nyambung kayak kabel casan rusak. Dan di tengah semua drama ini, ada satu 'princess' yang entah sadar atau enggak, dikelilingi para 'pangeran'. Ini beneran kisah cinta atau malah harem modern?! --- Member Blitz mundur beberapa langkah. Bukan karena mereka takut, tapi karena mereka benar-benar ingin masalah ini segera selesai. Tidak apa-apa jika Bianca dan Raja harus beradu argumen sampai mulut mereka berbusa, asalkan ada penyelesaian. Keanu sudah bosan mendengar Raja yang setiap malam memainkan lagu yang sama di piano berulang kali di basecamp. Seolah-olah dentingan nada itu bisa meredakan kekacauan di hatinya. Bramasta? Ia sudah lelah melihat Raja yang terus berolahraga tanpa mengenal kata istirahat, seakan keringat bisa menghapus sesaknya. Bastian dan Mahen memang jarang berada di basecamp sekarang, tapi mereka juga mulai muak dengan panggilan telepon dari Raja yang selalu menanyakan hal yang sama-Bianca masih marah nggak? Gue harus gimana? Sementara Aji dan Langit? Mereka sudah lelah lahir dan batin. Lelah menjadi partner balapan Raja setiap kali hati pemuda itu kacau, menemaninya melampiaskan amarah di lintasan jalanan kota. Lelah juga menghibur Bianca yang, meski bersikap kuat di depan orang lain, tetap saja manusia yang bisa rapuh. Intinya? Tidak ada kenyamanan di Blitz setelah dua sejoli itu putus.
Kawin Kontrak? [COMPLETED] by bilqiss_
23 parts Complete
[COMPLETED] "Jadi lelaki itu yang akan dijodohkan ibu denganku? Tega sekali, Ibu," gerutuku. Aku semakin membulatkan tekadku untuk menolak ini. Tanpa kusadari, ibu melihat ke arah jendela kamarku dan melihatku kesal. Beberapa saat kemudian, terdengar suara pintu kamar diketuk. "Baby, buka pintu!" Pintanya tegas. Aku pun membukakan pintu. Lalu menelungkupkan badanku di atas kasur. Ibuku menarik kursi belajarku mendekat ke arahku dan memandangiku, lalu berkata pelan padaku. "Kau tahu sendiri kan kebiasaan di sini? Kau juga tahu asal usulmu? Kau paham betul, bagaimana ibumu ini bertahan? Semua karena ibumu ini sepakat dengan norma di sini. Mana mungkin kita bisa hidup cukup seperti ini kalau tidak mengikuti itu semua. Baby, kau tahu itu semua. Harusnya kaupun seperti ibumu ini, ikut arus itu." Melihatku tidak memandangnya, ibu terus mengatakan hal-hal yang sebenarnya kami berdua sama sama tahu. "Ibu menikah dengan bapakmu ketika seusiamu. Dengan itu, ibu bisa memiliki rumah ini dan seperangkat alat jahit. Ibu mampu membesarkanmu, menyekolahkanmu, memenuhi segala keinginanmu, dan tidak pernah menyusahkan orang lain. Kau memang tidak pernah bertemu bapakmu, tapi ibumu ini sudah bercerita tentangnya." "Kita hidup tanpa kekurangan. Bahkan bisa membantu sesama. Kita pun hidup bahagia. Mereka yang juga melakukan ini pun juga sama." "Menikah bukan sesuatu yang salah, Baby." Ibuku mengakhirinya dengan kalimat itu, lalu berdiri hendak keluar kamarku. "Tapi menjanda di usia muda bukan keinginanku, Bu." Balasku sebelum ibu keluar kamar. Ibuku berhenti sejenak, kemudian keluar dari kamarku. Happy reading~ Jangan lupa untuk: √ Vote √ Coment √ Kritik dan Saran Hargai author dengan vote, terimakasi💞
Langit dan Cahayanya  by Rivenn23
9 parts Complete
Novel ini bukan hanya sekedar cinta remaja manis-manis. Tapi juga tentang rumah yang berantakan, trauma yang dipendam, persahabatan yang jadi pelindung, dan perjuangan bertahan di dunia yang sering nggak adil. Ini kisah tentang dua remaja yang nggak sempurna, tapi saling menemukan dalam dunia yang dingin, kejam dan berisik. Kadang mereka saling menyembuhkan. Kadang juga saling melukai. Kalau kamu pernah merasa sendirian, pernah diabaikan, atau berharap ada seseorang yang bilang. "Aku di sini, buat kamu..." Mungkin, kamu akan menemukan bagian dari dirimu di cerita ini. Untuk kamu yang pernah jatuh cinta, atau masih nunggu dicintai. Kamu pasti tahu rasanya deg-degan, takut kehilangan, berharap dipeluk tanpa diminta. Dan kadang luka yang nggak bisa kamu ceritain ke siapa pun. Namanya Arunika. Matahari yang hangat, meski menyimpan luka. Dan Chandra. Bulan yang nyaris padam, tapi diam-diam ingin dicintai. Takdir mempertemukan mereka. Di balik candaan kelas dan tawa di taman, ada luka yang tersembunyi. Juga rasa takut kehilangan yang terlalu dalam. Mereka jatuh cinta. Tapi cinta bukan segalanya, bukan. Kalau dunia terus menguji mereka. Dua hati. Dua luka. Serta langit, tempat yang mempertemukan dan yang menyatukan mereka. Selamat datang di cerita tentang kehilangan, penerimaan, dan keberanian untuk mencintai... bahkan saat kamu sendiri belum utuh. Pegang erat hatimu. Karena mungkin, ini bukan sekadar cerita mereka, tapi juga cerita kamu. ═══ ∘◦❁◦∘ ═══ Btw guyss novel "Langit dan Cahayanya" ini update setiap hari jam 21.00 WIB, dan untuk setiap 1 bab yang selesai, kita istirahat dulu sehari ya guyss.
TAK BISA MELAWAN TAKDIR  by Jholonthong
6 parts Complete
Prolog: Tak Bisa Melawan Takdir Langit sore merona jingga saat Bayu membantu seorang wanita tua menyeberang jalan. Lalu lintas kota ramai, kendaraan melaju dengan ritme sibuk khas perkotaan. Namun, di tengah perhatiannya yang tertuju pada keselamatan si wanita tua, sebuah tubuh menabraknya dari samping. "Aduh! Maaf!" suara perempuan terdengar panik. Bayu terhuyung sedikit sebelum menoleh. Seorang gadis berdiri di depannya dengan wajah penuh kebingungan-Tania. "Aku nggak sengaja! Aku buru-buru dan-" Klakson keras memotong ucapannya. Keduanya menoleh bersamaan. Dari kejauhan, sebuah truk besar bermuatan penuh melaju dengan kecepatan tinggi. Jaraknya terlalu dekat, remnya berbunyi memekakkan, tetapi laju kendaraan itu tidak berhenti. Mata mereka membelalak. Lalu segalanya menjadi gelap. --- Bayu terbangun dengan napas tersengal. Udara di sekitarnya terasa sejuk dan beraroma tanah basah. Dia mencoba mengangkat tubuhnya, namun yang ia lihat bukan jalanan kota, melainkan langit biru yang bersih, tak ada gedung-gedung tinggi atau suara kendaraan. Di hadapannya, sebuah kastil megah menjulang, dengan bendera berkibar di puncaknya. "Apa ini...?" gumamnya. Ia merasakan sesuatu yang aneh pada tubuhnya. Pakaiannya berbeda-jubah kebesaran berwarna biru dengan sulaman emas menghiasi dadanya. Tangannya gemetar saat ia menyentuh permukaan kain yang terasa mahal. Kemudian, suara langkah cepat menghampiri. "KAMUU?" Bayu menoleh, dan seketika matanya membesar. Tania berdiri di depannya, mengenakan gaun anggun berwarna putih gading, dengan sulaman halus di bagian lengan dan pinggangnya. Rambutnya lebih panjang, tersisir rapi dengan hiasan kecil di atas kepalanya. Namun, yang paling mengejutkan bukanlah penampilannya-melainkan ekspresi wajahnya. "Kau juga di sini?" tanyanya pelan, suaranya bergetar.
[END] Hamil Dengan Jenderal Perang Gila Yang Menyebrang. by RheaXan01
16 parts Complete
Song Huanran tidak berharap kehidupan normalnya yang biasa dan nyaman berubah seketika dengan kedatangan seorang pria aneh di depan pintu rumahnya. Pria itu dengan konyolnya mengaku sebagai Jenderal Perang dari Negara An. Dengan pakaian megah, rambut merah panjang dan juga pedang replika di pinggangnya, Song Huanran mendecakkan lidah, kesal. "Kamu kira aku akan percaya? Katakan saja bahwa kamu gelandangan tampan yang berharap untuk di besarkan oleh orang lain, kan?" Menutup pintu dengan acuh, Song Huanran tidak menyangka pria itu akan mendobrak pintu rumahnya dengan kasar hingga terpental, nyaris mengenai kepala. "Dasar cosser gila! Enyahlah dari rumahku!!!" Pekiknya kesal, menahan emosi, oh tidak, dia memang sudah lepas kendali. Untuk membuktikan perkataannya, cosser pria itu dengan sigap mendorong Song Huanran ke kasur, lakukan serangan gerilya pada tubuh indah itu. Sebulan kemudian Song Huanran menemukan dirinya memiliki kebiasaan aneh yang sangat aneh. Muntah di pagi hari, kehilangan nafsu makan dan pusing juga mual, ketika ia mencari di Baidu, tanda-tanda yang ia sebutkan hanya menunjukkan reaksi hamil pada ibu hamil. "Persetan denganmu Jenderal Perang Gila!!!" Song Huanran yang mengamuk melemparkan semua perkakas pada Nie Yongsheng. Lima menit kemudian, "istri maafkan aku." Memohon dengan muka melas, dia berhasil menenangkan amarah Song Huanran. __ Peringatan! Konten bxb, harap kesadaran diri dan kebijakan pembaca. Ini bukan terjemahan, jadi maaf kalau kurang memuaskan, oke. Homophobic, tolong jangan buka cerita ini, oke. Bye bye, RheaXan¹ disini.
SENJA DI PUNCAK TANGKILING by Chaterine0202
2 parts Complete Mature
"Jangan menatapku". Abrar masih dengan mata terpejam "Kenapa ?" " Nanti kau bisa lupa pada pacar mu". "Pfffffpfffff" Awinda mengantupkan kedua bibirnya mencegahnya tertawa lebar. "Kau benar ". " Jadi kau sudah punya pacar". " Kau mengintrogasi ku ". Kini Awinda membalasnya. Abrar menelan Salivanya. Terdiam dalam senyapnya. Ia tak ingin melanjutkan pertanyaan apapun. Karena jika ia banyak tahu kenyataan, maka bisa jadi hal - hal pahit yang akan ia dapatkan. Hidup mengajarkannya untuk sering menerima kenyataan pahit ketimbang mengharapkan sesuatu yang ternyata hanya sebatas angan dan impian. "Cepat tidur". "Belum mengantuk" sahutnya cepat. " Kenapa kau biarkan aku mengambil baju dan celana mu padahal kamu punya tenda ini. ? Bodoh ". " Ambil lah apapun yang kau mau dari ku". " Sejak kapan kau menjadi buaya ? " " Setelah masuk kedalam lubang tanah dan bertemu ratu buaya ". Awinda mencubit perut Abrar. Sehingga ia menggelinjang nyeri dan meminta ampun. Ia meraih tangan Awinda dari perutnya dan meletakkannya didadanya. " Tidurlah, ini peringatan ku yang terakhir". Perlakuan Abrar membuatnya meringis, kini Abrar juga mulai mengamcamnya. Berusaha memejamkan mata dan perasaan hangat itu kembali menjalar ulu hatinya. Ia kesulitan untuk menarik nafas namun ia mencoba menghirup udara lewat mulutnya lalu mengeluarkan kembali perlahan. " Kau kedinginan ? " Abrar membuka suara, " Hmmm " "Kau bisa terkena hipotermia dan sulit bernafas".
You may also like
Slide 1 of 10
Masa Itu ✔ (Tamat di Karyakarsa)  cover
Collision Course  cover
Kawin Kontrak? [COMPLETED] cover
Mas Bobby (Mpreg) - END ✅ cover
Langit dan Cahayanya  cover
Cinta Yg Tumbuh Lewat Rahasia cover
TAK BISA MELAWAN TAKDIR  cover
RUMAH KOSONG || NCT DREAM X LUCAS [✓] cover
[END] Hamil Dengan Jenderal Perang Gila Yang Menyebrang. cover
SENJA DI PUNCAK TANGKILING cover

Masa Itu ✔ (Tamat di Karyakarsa)

9 parts Complete

"Nggak ada perempuan yang baik yang mau sama pasangan orang!" Teriak Keira menatap sengit ke arah Bagas. "Kei!" Teriak Bagas membalas teriakan Keira. Disini Bagas yang salah, bukan perempuan kecil yang tengah ia gandeng bahkan perempuan kecil itu sekarang ketakutan bersembunyi di belakang tubuh Bagas. "Apa karena pernikahan kita berawal dari perjodohan kamu bisa seenak jidatnya membawa dia pulang?" Tangan Bagas yang bebesa memijat keningnya, ia tahu jika masa lalunya akan terkuak juga. Bagas disini bukan tidak menghargai Keira tapi ia tidak tahu hal apa yang harus ia lakukan. "Pelankan suara kamu Kei. Dia tidak bersalah." Pinta Bagas dengan nada sedikit mengiba. "Lantas kenapa dia ada disini? Kemana jal*ng kamu itu?" Keira sadar saat ia menikahi Bagas, Bagas memang masih memiliki kekasih. Tapi tidak harus membawa ekornya ke dalam pernikahan yang baru menginjak usia empat tahun ini, bukan? "Keira, stop bicara kasar. Lebih baik kamu masuk kamar. Aku mau mengantar Lala ke kamarnya." Putus Bagas dengan melangkah masuk ke dalam kamar yang dulunya ditempati tamu. "Kamu memang kelewatan Mas. Aku sadar jika aku belum bisa memberikan kamu anak, tapi jangan pakai cara seperti ini." Selesai mengatakan itu Keira bergegas ke kamar utama, ia membanting pintu sekerasnya. Langkahnya menyapu ruangan yang banyak memberi kenangan manis dengan Bagas, kedua tangannya mengambil koper dan menyiapkan beberapa barang yang akan ia bawa pulang. Harga dirinya sangat tinggi, jadi saat Bagas membawa anak itu kesini maka dirinyalah yang harus pergi. "Apa-apaan kamu, Kei." Bagas yang selesai menidurkan Lala sontak terperanjat dengan keadaan kamar tidurnya yang sudah seperti kapal pecah. Jangan tanyakan apa yang dilakukan Keira. Melangkah keluar, ia mengusap sisa air matanya. "Aku mau pergi dari sini, dan kamar ini seperti ini sama seperti hatiku."