Bian tetap menatapnya dengan tajam, Nana merasa takut dibuatnya. "Kamu belum makan siang?!" Tanyanya lagi dengan nada dingin. "Ii.. ituuu... Tadi Nana...tadi itu..-" "Itu Apa?!" Bentak Bian seketika seraya mencengkram kuat lengan Nana. "Sshhh... Tadi Nana...Ke-ketiduran." cicit nya. "Bohong!!, Darimana kamu tadi siang?!" Bentaknya lagi mengintimidasi. "Hiks..hiks... Tadi Nana kerja khelompok hiks.." jawabnya dengan memegang tangan Bian yang masih mencengkeram lengannya. "Kerja kelompok dimana?! Jujur!!" Bentak nya lagi. "Di kos temen, hiks..Hiks.., sakit Ab-bhang hiks lepas hiks.." cicitnya menatap Bian memelas. "Cowok apa cewek temenmu?!" Tanyanya dengan sinis. "Cw..cowo..." Jawabnya pelan, seketika Bian semakin mencengkram nya dengan kuat, mungkin lengannya saat ini sudah biru. Nana menjerit seketika, "Aaarrrrgggh, sh..hiks sakit hiks... Abang lepas hiks.., ma-af hiks...hiks.." mohon nya seraya berusaha melepaskan tangan Bian dari lengannya. "Ngapain kamu di kos cowok, hah?! Udah berani ya sekarang main ke kos cowok, kalo kamu di apa-apain gimana hah?! Mau jadi cewek murahan kamu?!" Marahnya pada Nana seraya menampar pipinya pelan. Nana semakin menangis histeris seraya menatap Bian takut.