Story cover for 3. Semu Atau Jemu? by liana15033
3. Semu Atau Jemu?
  • WpView
    Reads 58,144
  • WpVote
    Votes 2,327
  • WpPart
    Parts 30
  • WpView
    Reads 58,144
  • WpVote
    Votes 2,327
  • WpPart
    Parts 30
Ongoing, First published Feb 01, 2023
Apa yang kamu lihat, rasakan, tidak lain hanya sebuah kata semu yang menjelma seolah² itu nyata. 

Tapi nyatanya, hanya rasa sakit, kecewa, patah hati yang pada akhirnya kamu rasakan. 

"Mau sampai Kapan Kakak bertindak seenaknya begini? Aku capek kalau harus Kakak ancem tiap hari" suara Dira berubah lirih. 

"Sampai kita nikah. Makanya kalau nggak mau aku ancem. Nurut." Tekannya. 

Puaskan kamu dengan rasa semu itu?


Mulai buat 10 februari.
All Rights Reserved
Sign up to add 3. Semu Atau Jemu? to your library and receive updates
or
#181sad
Content Guidelines
You may also like
ABOUT ME : Aku Ingin Istirahat by zei_llyn
17 parts Ongoing
"Kamu harus mendapatkan nilai sempurna." Ucap papaku dengan suara tegas, seolah-olah aku tak punya pilihan selain menjadi sempurna di matanya. "Kamu harus selalu mengalah dengan kakakmu." Ucap mamaku tanpa ragu dan menuntut. Bagi mama, akulah yang harus mengerti kakak dan mengalah jika bertengkar dengan kakak entah kakak yang benar atau salah. "Ini semua salahmu! Andai saja aku tak memiliki adik sepertimu!" Ucap kakakku dengan mata penuh kebencian, seakan keberadaanku adalah kutukan yang merusak hidupnya. "Kakakmu itu sudah sangat menderita, jadi kamu harus mengerti dia." Ucap nenekku, seperti akulah yang membuat kakak semakin menderita. "kamu mah enak! kamu pintar dan punya orangtua kaya!! Ga ada yang kurang dari hidupmu." Ucap salah satu teman perempuanku dengan nada iri, tanpa tahu betapa sepinya hidupku. "kamu beda banget sama kakakmu ya. Kakak mu cantik banget, tapi kamu? Jelek parah." Ucap salah satu teman laki-lakiku sambil tertawa, seolah aku hanyalah lelucon menyedihkan di matanya. "Terima kasih... Kamu selalu menjadi pendengar yang baik." Ucap sahabatku dengan nada lembut, tapi entah kenapa kata-katanya terasa seperti pengingat bahwa aku hanya ada untuk mendengar, bukan untuk didengar. Lalu, kakek menatapku. Matanya teduh, penuh kasih, berbeda dari yang lain. "Apa kamu benar-benar baik-baik saja, cucuku?" Ucap kakekku, satu-satunya suara yang terdengar tulus di antara semua itu. Aku ingin menangis. Aku ingin berteriak bahwa aku tidak baik-baik saja. Aku ingin mengatakan bahwa aku lelah, bahwa aku tak tahu harus bagaimana lagi. Tapi aku tersenyum lebar pada kakekku. Aku menahan air mataku agar tak jatuh, karena aku tahu... air mata tidak akan mengubah apa pun. "Aku baik-baik saja." Ucapku dengan nada ceria yang ku paksakan, seperti biasa. • Hasil karya sendiri • bahasa baku dan non baku • maaf kalau ada kesamaan tempat, nama, dsb dalam cerita *** Happy_Reading ***
R E T A K  (TAMAT-SUDAH TERBIT) by veaaprilia
33 parts Complete
The Winners Wattys2018 Catergories The Contemporaries Based On True Story Terinspirasi dari sebuah kisah nyata yang saya ceritakan kembali dengan sudut pandang penulis. Nama tokoh dan tempat kejadian disamarkan untuk menghindari kejadian yang tidak diinginkan. **** Bagaimana jika suatu kepercayaan dan kesetiaan dikhianati oleh dua orang yang sangat kamu cintai? Tidak ada kata lain selain ikhlas dan sabar dalam menghadapinya. Nasi sudah menjadi bubur, apa yang telah terjadi tidak bisa diubah kembali dan waktupun tidak bisa diputar kembali. Andaikan waktu bisa diputar ulang maka tidak akan pernah ada kata penyesalan. Hari menjelang pernikahan yang biasanya ramai dengan canda tawa serta senyum kebahagiaan, harus rela berganti dengan tangisan memilukan serta penyesalan seumur hidup. Ketika menjelang hari di mana Sekar akan melaksanakan Ijab Qabul pernikahannya. Dia dikejutkan dengan teriakkan sang ibu ketika mendapati kakak perempuannya-Kasih, yang telah bersimbah darah karena memotong urat nadi pergelangan tangannya sendiri. Selanjutnya dia dikejutkan kembali dengan kenyataan bahwa kakak perempuannya tengah hamil. Dan yang paling membuat Sekar terpukul, ketika mengetahui ayah dari bayi tersebut, tidak lain adalah calon suaminya sendiri-Dimas Aditya. Ucapan bahagia berubah menjadi bisik-bisik menjijikkan serta tatapan kasihan yang diberikan oleh sanak saudara serta para tetangga pada Sekar. Malu. Tentu saja Sekar malu, kecewa bahkan marah. Tetapi haruskah dia marah bila melihat wajah kedua orang tuanya yang telah lebih malu. Belum lagi dengan gunjingan dari kerabat dan tetangga tentang Kasih yang tega merebut calon suami adiknya sendiri. Bagaimana Sekar bisa menghadapi semuanya? Bisakah kata ikhlas dan sabar mengobati luka hatinya? Based On True Story ----- Copyright © November 2016 | Vea Aprilia | All Rights Reservered Dont copy-paste my Story.
You may also like
Slide 1 of 10
ZELIN untuk ARDAN ✔ cover
ABOUT ME : Aku Ingin Istirahat cover
LENATHAN (hiatus) cover
I love you, Mas Duda  cover
Istri Sah Ikky [B×B] cover
Salju Pertama di New York cover
Kebodohanmu Akhir Cerita Kita (TELAH TERBIT) cover
VIETATO cover
R E T A K  (TAMAT-SUDAH TERBIT) cover
 So Runaway  cover

ZELIN untuk ARDAN ✔

52 parts Complete

FOLLOW DULU BARU BACA!! "Zelin ngak mau nikah Mak!! Jangan paksa Zelin atau Zelin bakal loncat!!" Ancam Zelin memegang erat erat pinggiran pembatas rooftop. "Loncat aja kalau berani. Bunda juga bakal ringan bagi harta gono gini ngak perlu dibagi," kekeh Tia tersenyum mengejek sambil tersedekap dada. "Sumpah demi dewa, Mamak nyebelin banget!!" Teriak kesal Zelin membuang muka tidak mau menatap Tia yang selalu saja menang darinya. "Bunda ngelakuin ini juga buat kebaikan kamu, sayang." Guman Tia meninggalkan putrinya sendiri terlebih dahulu. Noting:banyak taburan perkataan kasar dan publis setiap hari kecuali sabtu dan minggu. Publis:5-2-22 Ending:17-3-22