5 bab Bersambung "Jika jodoh yang saya pilihkan bukan yang faham agama, bukan orang alim, bukan seorang ustadz, bukan seorang hafidz, tidak pandai ilmu agamanya, belum bisa mengendalikan emosinya, masih kurang sopan sama orang tua, apa kamu tetap masih bersedia untuk menerima nya?"
Bagaimana jika pertanyaan seberat itu datang bukan dari orang tua, tapi dari Kyai tempatmu menuntut ilmu?
Menolak, takut ilmunya tak berkah. Menerima, tapi masa depanmu bisa jadi taruhan.
Inilah dilema Alkalanka Dhefara. Di pesantren, restu guru adalah segalanya. Tapi apakah restu bisa menjamin kebahagiaan?