Pengarang: Wan Jin
Jenis: Melalui Kelahiran Kembali
Status: Selesai
Pembaruan terakhir: 12 Juli 2019
Bab terbaru: Bab 54 Cerita Tambahan
perkenalan︰
Orang yang paling dikasihani oleh Su Qiaoyun dalam hidupnya adalah Gu Nianshu.
Baginya, keluarganya hancur, perusahaannya bangkrut, dan dia lumpuh di kursi roda.
Dia melindunginya sepanjang hidupnya tanpa mengucapkan sepatah kata pun, dan dia akhirnya melewati semua kesulitan, tetapi penyakit lamanya kambuh, dan dia diam-diam meninggal sendirian di tempat yang tidak dapat dia lihat.
Begitu dia bangun, dia terlahir kembali ke tahun 1970-an, dengan pengalaman klinis puluhan tahun dalam pengobatan tradisional Tiongkok.
Gu Nianshu, kali ini akulah yang akan melindungimu, membantumu mengatasi rintangan, dan mencapai puncak kehidupan!
Dalam beberapa hari, itu tersebar di seluruh desa, dan pemuda berpendidikan wanita Su Qiaoyun memblokir toubob terkenal di sepuluh mil dan delapan desa!
Gu Nianshu: Kamu, jangan datang ke sini! Kemari lagi, aku... aku...
Su Qiaoyun: Bagaimana denganmu?
Su Qiaoyun tersenyum, Gu membaca buku itu dan melupakan kata-katanya.
Keahlian medis yang luar biasa hanya untuk protagonis pria yang lembut dan lembut, pemuda berpendidikan × kekuatan ledakan, paling takut pada protagonis wanita
yang .
Penghapusan ranjau:
① Jangan bersaksi jika itu di atas kepala.
② Semua resep dan terkait medis, tidak ada upaya, tidak ada tanggung jawab.
Tag konten: Romansa Zaman, Kelahiran Kembali, Teks Manis, Teks Kronik Kata kunci
pencarian : Protagonis: Su Qiaoyun | Peran pendukung: Gu Nianshu, Pan Jianguo | Lainnya:
Tips: Kesalahan tampilan bab, seperti karya terkait, bagian pertama, dll ., tidak akan mempengaruhi membaca!
"Resusitasi adalah prosedur medis darurat yang dilakukan untuk menyelamatkan nyawa seseorang saat pernapasan atau jantungnya berhenti. Lakukan dengan segera dengan Posisi tangan harus pas hingga proses kompresi jantung bisa maksimal. Tapi tentunya akan ada efek samping, salah satunya patah tulang."
Satu bait penjelasan medis yang malah membuat mata dr. Adis berkaca-kaca ingin menangis. Padahal penjelasannya tidak ada hubungannya sama sekali dengan kisah hidupnya. Namun ketika ia renungkan semakin dalam, analogi itu sangatlah cocok.
Bahwa ia bertemu dengan seorang pria yang sedang sekarat dalam urusan percintaan. Seorang pria yang pernah patah hati hingga mati rasa. Jantung bagian percintaannya berhenti berdetak. Lalu dengan polosnya, Adis mencoba memberikan pertolongan dengan cara menyentuh jantung hatinya. Memberi tekanan-tekanan cinta, berharap jantung hati pria itu akan kembali berdetak normal hingga bisa kembali merasakan jatuh cinta.
Namun sayangnya Adis tidak memperhitungkan lebih jauh lagi bahwa berhasil atau tidak berhasilnya resusitasi yang ia berikan pada pria itu, tetap akan menimbulkan efek patah hati.