Ini adalah kisah cinta klasik yang di mulai sejak keduanya duduk di bangku sekolah dasar. Namun, cinta itu rupanya hanya di rasakan sepihak. Seongcheol mencintai Jeonghan setengah mati, tapi Jeonghan menganggapnya tak lebih dari seorang kawan. Menunggu puluhan tahun lamanya, hingga akhirnya Seongcheol-lah yang pertama kali memutuskan untuk mengakhiri penantiannya. Dia tak lagi berpikir untuk memendam perasaannya, melainkan memilih untuk berlari dan mengejar Jeonghan karena takut bahwa sosok manis itu akan semakin jauh dan pergi darinya. Akan tetapi, Seongcheol salah langkah, dia justru mengakhiri penantiannya dengan sebuah malam yang merubah memory Jeonghan akan dirinya. Kini, di mata seorang Yoon Jeonghan, Seongcheol tak lebih dari setitik trauma yang ingin dia hapus dari hidupnya. Namun, ada masa ketika dia ingin melupakan Seongcheol beserta kesalahannya, tapi rupanya malam kelam penuh tangis dan suara rintihan itu justru meninggalkan sebuah "koma" yang tak bisa dia hapus begitu saja dari hidupnya. Ya, malaikat kecil itu tiba-tiba ada tanpa Jeonghan pinta. Dan kini, dia gulana. Haruskah dia memberitahu Seongcheol dan memaafkannya, atau justru menghapusnya begitu saja seolah tak terjadi apa-apa.
[Cerita ini adalah side story dari Steganografi versi Meanie. Jadi agar lebih paham asal muasalnya saya sarankan untuk membaca Versi meanie terlebih dahulu]
(END) Berawal dari kebencian, lalu berakhir dengan balas dendam. Sehun melakukan segala cara agar Jongin menderita, karena ulah ayah Jongin- lah ia jadi seperti ini.
"Kau harus membayar semua tindakan yang sudah ayahmu lakukan pada keluargaku. Akan ku pastikan kau menderita, Kim Jongin." - Oh Sehun.
"Kita lihat saja, siapa yang akan kalah. Kau atau aku." - Kim Jongin.
"Apa ini yang namanya senjata makan tuan?" - Oh Sehun.
Oh Sehun - Kim Jongin