Ada satu makhluk tinggal diantara surga dan neraka. Ia mati ketika yang lain hidup, dan hidup ketika yang lain mati. Tinggi menjulang di antara bangunan-bangunan yang roboh, berkanopi besar, bersurai lebat, tapi daunnya tidak pernah hijau. Di pertengahan musim semi, ia menjadi daun pertama yang meranggas. Di musim panas tak menyisakan satu daun pun, musim gugur tak menggugurkan helaian yang memang sudah habis. Kemudian musim dingin tiba, dahan makhluk itu menyatu dengan es, dan memunculkan daun coklat yang kemerahan.