Welcome Home (On Going)
  • Membaca 1,191
  • Suara 146
  • Bagian 17
  • Membaca 1,191
  • Suara 146
  • Bagian 17
Sedang dalam proses, Awal publikasi Feb 05, 2023
Dongmin berubah dingin setelah menikahi Hanna, kekasih yang ia kencani selama lebih kurang dua tahun. Ketika ditanya, pria itu mengaku lelah oleh masalah kerja dan berbagai alasan lain. Namun setelah diselidiki ternyata ada hubungannya dengan masa lalu Hanna. Mau tak mau kehidupan damai seorang guru musik_ Yi-an ikut terseret. Pria yang harusnya tak punya sangkut paut dengan Hanna dan Dongmin dijadikan sasaran pelampiasan kemurkaan. Akankah Yi-an menerima perlakuan tidak menyenangkan dari Dongmin? Bagaimana pula Hanna menengahi masalah yang berawal mula darinya?
Seluruh Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Daftar untuk menambahkan Welcome Home (On Going) ke perpustakaan Anda dan menerima pembaruan
or
#19baesuzy
Panduan Muatan
anda mungkin juga menyukai
anda mungkin juga menyukai
Slide 1 of 10
FORBIDDEN BONDS cover
Stars Behind the Darkness 2 cover
Kesayangan Bunda cover
MENJADI BABY SITTER  cover
Kehidupan Kedua Cello cover
GO BACK TO YOU || Markhyuck cover
Mencintai Suami Bu Dosen (Taekook - GS) (On Going)  cover
𝑻𝒓𝒂𝒏𝒔𝒎𝒊𝒈𝒓𝒂𝒔𝒊 cover
SAHMURA✔ cover
Little Dumplings cover

FORBIDDEN BONDS

39 Bagian Sedang dalam proses

Menikah dengan ayahnya sendiri? Jika ada keluarga yang paling gila, itu adalah keluarga Anathama, keluarga dengan peraturan dan tradisi tak masuk akal, harus menikah dengan yang sedarah, yang sayangnya dianggap normal bagi Anathama. Cinta bukan pilihan, tapi takdir yang harus diterima. Dalam tradisi kelam ini, seorang cucu harus memilih antara melawan takdir atau terjerat dalam permainan keluarga yang mematikan. Selayaknya permainan dadu, setiap putaran yang acak seakan memiliki pilihan yang sama, yang tanpa sadar merenggut kebebasan Samantha, yang dipaksa menikah dengan ayah kandungnya. Anathama tak pernah sudi jika darahnya ditoreh darah dari keluarga lain, sekalipun keluarga itu bangsawan kelas atas. Apakah Anathama bisa dihancurkan? Apakah tradisi gila yang turun temurun itu bisa dilengserkan?