Lost
  • LECTURAS 950
  • Votos 264
  • Partes 40
  • LECTURAS 950
  • Votos 264
  • Partes 40
Concluida, Has publicado feb 07, 2023
Jika Arini bisa menghilangkan apa saja yang ada di bumi, maka hal pertama akan jatuh kepada hari Rabu. Bagi Arini, hari Rabu hanya datang untuk membawa kesialan. Pada hari itu, semua kejadian buruk terjadi padanya. Konflik di dalam keluarga, hancurnya sebuah persahabatan, bahkan lelaki yang ia sayang juga ikut pergi meninggalkan. 

Namun, entah sampai berapa lama Arini akan selalu ada pada rasa kesalnya. Karena di hari Rabu yang lain, ia dipertemukan dengan seorang laki-laki pucat penghuni rooftop sekolah. Arini sadar bahwa dia adalah laki-laki menyenangkan. Dia membawa banyak perubahan di dalam hidupnya yang kelam. 

"Setiap hari Rabu, aku akan selalu ada di rooftop ini. Aku janji, saat sedang bersamaku, kesialan di hari itu gak akan datang kepadamu."

Hari Rabu yang tadinya dikira damai, perlahan kembali hancur saat ia tahu siapa laki-laki itu sebenarnya. Ketika fakta mengatakan, bahwa dia hanyalah sosok tanpa bayang. Laki-laki tak berwujud nyata, yang telah meninggal sejak sepuluh tahun silam di sekolahnya.

#nunobanoia
#nudaynoia
#nubarkeenamnoia
#ayoberanibarengaieunoia

©2023
Todos los derechos reservados
Regístrate para añadir Lost a tu biblioteca y recibir actualizaciones
O
#577stress
Pautas de Contenido
Quizás también te guste
In the Maze de nambyull
1 Parte Continúa
[18+] Isak tangisku teredam suara gemuruh hujan yang memekakan telinga dari luar apartment. Berulang kali aku berusaha melepaskan sentuhan pria berengsek ini dari tubuhku. Memukulnya, mendorongnya, meracau dari dekapannya-tapi semuanya sia-sia saja. Dia membungkamku dengan bibirnya, mengikat tanganku di sisi ranjang dengan dasinya dan membengkapku tanpa memberikan sedikitpun cela untuk melepaskan diri. Dia menyeringai dalam ciuman yang dia paksa padaku. Lalu satu sentakan kasar membuat rasa nyeri menjalar dari selangkanganku. Aku memekik. Air mataku mengalir deras tanpa bisa aku cegah. "Hentikan." Aku memohon. Mata kelamnya menatapku lekat, dengan senyum sinis, dia mencoba untuk meluluh lantakan akal sehatku. "T-tolong lepaskan aku." Tenagaku mulai habis melawan pria yang lepas kendali ini. "Sayangnya, sayang.." dia berbisik di salah satu telingaku. Menunduk, mengehembuskan nafas beratnya di cekungan leherku lalu menyesapnya dan memberikan tanda kepemilikannya yang sangat aku benci. "Kau tidak akan bisa secepat itu lepas dariku." Bibirnya kembali terangkat, dia mengusap pipiku dengan salah satu jarinya hingga menuruni rahang ku. "Kau miliku." Suaraku tercekat. Dia meremas rahangku keras, membuatku mendongak tinggi tepat di hadapannya. "Dan tidak akan ku biarkan satu orang pun menyentuh miliku!" Pertahananku runtuh seketika. Dia kembali bergerak, merusak kendali diriku. Meremukkan pikiran jernihku dengan erangan halus yang membuatku tidak bisa memikirkan apapun lagi. Siapa dia kali ini? Suatu waktu meski dia tidak peduli padaku, dia sangat lembut dan pengertian. Di waktu lain dia tidak mengenalku, namun saat ini dia begitu mendominasi dan emosional seolah tidak bisa melepaskanku, dan mengalah pada dirinya yang lain karena terus membiarkanku jauh dari jangkauan tangannya. Ares? Altair? Matias... Jevera mana yang sebenarnya sedang ku hadapi? - ©️ 2018, NAMBYULL.
Let's see how it End de nambyull
1 Parte Continúa
Arvino #02 [21+] Bibirku mencium kasar lehernya, memberikan tanda kemerahan di sana, memastikan bahwa besok pagi wanita itu tidak akan bisa ke mana-mana karena tanda itu bisa saja merusak citra baiknya. Dia menggeram, meremas bahuku dengan kuat ketika aku kembali menekan tubuhnya padaku. "Helios tunggu...." Suaranya tertahan. Ciumanku naik menuju rahangnya, telinganya, pipinya... dan berakhir di sudut bibirnya. "Jangan munafik. Bukankah kau yang menginginkan hal ini?" bisiku sarkastis lantas mencium bibirnya... rakus, mendesak, dan begitu menguasai... sama sekali tidak memberikannya kesempatan untuk menolak. Aku meracuninya. Tanganku berlarian menuju punggungnya, menarik kaitan gaun tidur tipis yang dia kenakan untuk menggodaku dan melepaskannya. "Helios!" Dia mendorongku, berusaha mempertahankan kewarasannya. Meski begitu, mulutku masih mempermainkannya, menggigit pelan daun bibirnya, menggoda mulutnya dengan lidahku dan mengecupnya begitu dalam. Tidak memberikan cela untuk melarikan diri. Air mata tiba-tiba mengalir di pipinya. Dia terisak, membuatku lengah lalu... Plak-dia menarik diri, menamparku dengan begitu kuat, kemudian membuat jarak besar diantara kami berdua. "Brengsek!" Aku memegangi wajahku yang terasa panas dengan ekspresi kebas, akal sehat seperti mendesak kembali ke dalam kepalaku. "Aku tidak pernah setuju untuk kau sentuh!" Wajah terluka wanita itu menusukku. "Benarkah?" Aku tersenyum sinis. "Lalu kenapa kau tetap menyetujui pernikahan ini meski aku sudah memintamu menolaknya." Dia diam, dan aku tidak membutuhkan pembenaran apapun lagi. Wanita itu hanya ingin mengikatku. Dia sama liciknya dengan ayahnya yang ingin mengikatku dengan perusahaan mereka. Menundukanku karena tahu aku sama sekali tidak berdaya. "Kau adalah milikku." Desisiku penuh amarah. "Dan aku berhak menyentuhmu ratusan, ribuan kali... sampai kau menyesali pernikahan ini sama sepertiku, Sirenna Arvino." "Aku akan memastikan kau menyesalinya." --- ©️ NAMBYULL
LILY | Princess Alexander de T_I_T_I_E
47 Partes Continúa
Elizabeth (Eli) adalah seorang wanita yang hidup bahagia bersama suaminya, Albert, dan ketiga putra mereka. Kebahagiaannya semakin lengkap saat ia mengetahui dirinya kembali hamil, berharap kali ini dikaruniai seorang anak perempuan. Namun, semua impiannya hancur dalam sekejap ketika Albert tiba-tiba pulang dengan amarah yang membara, menuduhnya telah berselingkuh. Tanpa diberi kesempatan untuk menjelaskan, Eli diusir dari rumah dengan kejam. Hujan deras mengiringi kepedihannya saat ia tersungkur di depan gerbang mansion, ditinggalkan oleh pria yang paling ia cintai. Dengan hati yang hancur dan bayi dalam kandungannya yang belum sempat ia beri tahu, kini Eli harus menghadapi kenyataan pahit, ketika kehidupannya yang sempurna telah berubah menjadi kehancuran hanya dalam semalam, hal itu terjadi akibat kesalahan pahaman yang bahkan tidak pernah ia lakukan. 16 tahun berlalu... Di sebuah kota kecil yang jauh dari kehidupannya dulu, seorang gadis cantik, bertubuh mungil dan imut berjalan di samping ibunya, Eli. Lily Amora Queenzea Alexander gadis manis berpipi chubby itu, kini sudah berusia 15 tahun, tumbuh dengan penuh kasih sayang, tanpa mengetahui kelamnya masa lalu yang menyelimuti ibunya. Namun, takdir perlahan mempertemukan mereka kembali dengan masa lalu yang telah lama Eli tinggalkan. Akankah kebenaran akhirnya terungkap? Dan apakah Albert masih menyimpan amarah, atau justru menyesali keputusan yang menghancurkan keluarganya selama 16 tahun ini? Langsung baca ceritanya❣️ (Semua gambar yang terdapat di cerita ini bersumber dari Pinterest) (Hanya cerita karangan, yang tidak baik jangan di tiru!)
Quizás también te guste
Slide 1 of 10
In the Maze cover
Let's see how it End cover
LILY | Princess Alexander cover
Raka Alandra (The End) cover
Transmigrasi Ephemeral Maiden cover
far away cover
1.3 | lines ✓ cover
MAHESA cover
Beauty and the Boss cover
I'm Alexa cover

In the Maze

1 Parte Continúa

[18+] Isak tangisku teredam suara gemuruh hujan yang memekakan telinga dari luar apartment. Berulang kali aku berusaha melepaskan sentuhan pria berengsek ini dari tubuhku. Memukulnya, mendorongnya, meracau dari dekapannya-tapi semuanya sia-sia saja. Dia membungkamku dengan bibirnya, mengikat tanganku di sisi ranjang dengan dasinya dan membengkapku tanpa memberikan sedikitpun cela untuk melepaskan diri. Dia menyeringai dalam ciuman yang dia paksa padaku. Lalu satu sentakan kasar membuat rasa nyeri menjalar dari selangkanganku. Aku memekik. Air mataku mengalir deras tanpa bisa aku cegah. "Hentikan." Aku memohon. Mata kelamnya menatapku lekat, dengan senyum sinis, dia mencoba untuk meluluh lantakan akal sehatku. "T-tolong lepaskan aku." Tenagaku mulai habis melawan pria yang lepas kendali ini. "Sayangnya, sayang.." dia berbisik di salah satu telingaku. Menunduk, mengehembuskan nafas beratnya di cekungan leherku lalu menyesapnya dan memberikan tanda kepemilikannya yang sangat aku benci. "Kau tidak akan bisa secepat itu lepas dariku." Bibirnya kembali terangkat, dia mengusap pipiku dengan salah satu jarinya hingga menuruni rahang ku. "Kau miliku." Suaraku tercekat. Dia meremas rahangku keras, membuatku mendongak tinggi tepat di hadapannya. "Dan tidak akan ku biarkan satu orang pun menyentuh miliku!" Pertahananku runtuh seketika. Dia kembali bergerak, merusak kendali diriku. Meremukkan pikiran jernihku dengan erangan halus yang membuatku tidak bisa memikirkan apapun lagi. Siapa dia kali ini? Suatu waktu meski dia tidak peduli padaku, dia sangat lembut dan pengertian. Di waktu lain dia tidak mengenalku, namun saat ini dia begitu mendominasi dan emosional seolah tidak bisa melepaskanku, dan mengalah pada dirinya yang lain karena terus membiarkanku jauh dari jangkauan tangannya. Ares? Altair? Matias... Jevera mana yang sebenarnya sedang ku hadapi? - ©️ 2018, NAMBYULL.