"Lo yakin gak sih? Bisa raih mimpi lo?" tanyanya memecah keheningan. Di atas rumah pohon, dia sendiri yang duduk menekuk lutut seraya bersandar pada dinding kayu, sambil melihat langit berwarna biru cerah serta gumpalan awan berwarna putih yang indah. Ia menerawang jauh memikirkan bagaimana keadaan ke depannya. Apakah dia bisa meraih mimpinya yang tinggi, setinggi langit yang sedang ia pandangi. Sedangkan seseorang yang berada disampingnya masih setia dalam posisi tiduran, dan juga masih setia menutup mata. Merasakan sejuknya angin yang menerpa wajah tampannya. Setelah hening beberapa saat, kemudian orang itu menjawab, "Gak ada yang enggak mungkin, kan, di dunia ini?" Dia membuka matanya lalu ikut duduk dengan menekuk lutut dan memeluknya. Dilihatnya perempuan itu sekilas. kemudian atensinya ia palingkan ke arah langit yang cantik tersebut. "Kuncinya lo harus yakin! Gimana bisa diraih kalau lo sendiri aja ragu sama mimpi lo." Jawaban tersebut mampu membuat perempuan itu tertegun. ***