[ Maaf kalau jatuhnya agak maksa dan gak masuk akal :v
Tapi Noe mau gabungin Honkai dan HSR!! Jadi akan ada sedikit perubahan settingan Character yang udah di tulis dan nanti kalian juga akan melihat Chara HSR ngeyuri disini (~‾▿‾)~ ]
[ Jujur aja... BODO AMAT SAMA MAKSA, MUAHAHAHAHAHA!!! YANG PENTING COUPLE KESUKAAN NOE MASUK SEMUA!!! ]
Theme: Ordinary World
Genre: Fanfic, Romance, Yuri, Shoujo Ai, Comedy, Drama, Slice of Life, Sci-fi, Action, Shoujo, Shounen
Upload Status: Ongoing
Author: Himeshi Noe
Summary:
Sudah cukup! Aku muak dengan semua penderitaan yang harus mereka alami! Jika kamu tidak bisa membiarkan mereka bahagia, aku sendiri yang akan melakukannya!
Karena mereka semua... berhak hidup bahagia.
Note:
Sebuah fanfic Honkai Impact dengan tema if story dimana pihak Mihoyo tidak menyiksa mereka. Pengaturan mirip seperti beberapa kumpulan cerita dalam latar yang sama.
KiaMei, SakuKallen, ElyEden, BronSeele dsb tersedia disini :v
⚠️ Warning ⚠️
Mohon diperhatikan, novel ini mengandung genre Yuri atau GL. Tentu ada straight couple juga. Namun cerita di dominasi oleh Yuri. Bagi yang tidak nyaman, dipersilahkan untuk tidak membacanya. Lagipula di game nya sendiri, memang di atur seperti itu. Alias, sudah dapat restu Mihoyo (yurinya).
Liu Qiaqio, Permaisuri Dinasti Jin, telah menyerahkan hati, jiwa, dan raganya untuk sang kaisar. Dia mencintainya dengan sepenuh hati hingga merasa lelah, tetapi sang kaisar yang dingin hanya memiliki mata untuk satu orang, dan orang itu bukanlah dirinya. Kehangatan di mata kaisar saat memandang orang itu tidak pernah menjadi miliknya, kelembutan suara kaisar saat berbicara dengan orang itu tidak pernah ditujukan padanya, bahkan hingga ajal menjemput.
"Apa salahku sehingga kau membenciku sejauh ini? Apa aku telah melakukan kesalahan sehingga kau memandangku dengan begitu hina? Apakah mencintaimu adalah dosa yang begitu besar?" tanyaku dengan lemah.
"Dosamu adalah mencintai seseorang yang seharusnya tidak kau cintai," jawabnya dingin.
'Dia benar, aku telah menghabiskan terlalu banyak cinta untuknya hingga aku tidak punya sisa cinta untuk anak-anakku, untuk mereka yang benar-benar peduli padaku. Jika aku diberi satu kesempatan untuk menebus semua itu, aku akan menghabiskan seluruh hidupku melakukannya,' pikirku sembari menutup mata dan menyambut kematian. Atau begitulah pikirku.