Ini bukan cerita tentang anak sekolahan yang memiliki circle. Ini juga bukan cerita anak geng motor yang suka balapan liar atau tawuran.
Tapi ini tentang mereka yang datang dari latar belakang keluarga, suku, ras, agama dan budaya serta karakter yang berbeda. Ada cinta yang rumit, masalah yang berbelit, unjuk rasa untuk saling menyalahkan. Duka yang tidak terelakan, tapi merekalah solusinya.
Singkatnya, mereka yang berada di 'Rumah Ibu' adalah mereka-mereka yang berelasi, bereaksi, dan serasi.
====
"Nama lo siapa?"
"Gaada Nama."
"Heh, Serius lo nggak ada nama!?" Remaja itu berteriak heboh.
====
"Siapa namanya, Da?"
"Adamaaf dijanuari," jawab gadis itu dengan wajah lesu.
" iya, gue tahu kok. Kan tiap Januari pasti kita maaf-maafan. Yang gue nanya tuh namanya."
"Iya, Maaf."
"Hah!?"
====
"Tanam pisang di muka Rumah."
"CAKEP!!"
"Ya, nggak mungkinlah gue tanam pisang di depan rumah. yang ada tuh di kebon."
"Sarah deh, sarah."
"Terserah, serah bukan sarah, Nyet."
====
HAPPY READING🌸
JANGAN LUPA FOLLOW, VOTE, AND COMENT🌸